Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

Interlude; 66

"Jeongguk," Taehyung menggeram, tangannya mengepal erat. Memejamkan mata dan mengatur napasnya agar kembali normal, Taehyung membuka matanya. "Kamu sudah terlalu jauh," desisnya tertahan. "Jauhkan badan kamu dari saya," pintanya tegas, "Sekarang." "Asal lo ceritain tentang diri lo." Berseru frustrasi, Taehyung berkata, "Ya,  Terserah. "  Jeongguk tersenyum puas, namun wajah Taehyung yang terkejut dan melongo seperti orang bodoh tadi jujur saja membuat Jeongguk sangat terhibur. Jadi, dengan usil, dia mencium sebelah pipi Taehyung lagi dan buru-buru menjauh dengan gelak tawa yang menguar setelah mendengar teriakan Taehyung menyerukan namanya. Jeongguk yakin, kalau Taehyung bisa berkata kotor, pria itu sudah pasti akan bersumpah serapah dan memakinya dengan rentetan daftar hewan ragunan. "Apa yang ingin kamu ketahui dari saya?" ujar Taehyung setelah dia puas meneriaki Jeongguk dengan kalimat-kalimat tidak kreatif yang t...

Interlude; 65

"Kita berdua?" Taehyung mendengus tertawa, "Kita berdua atau hanya saya?" Taehyung mengangkat bahunya sepintas, "Atau justru  hanya  kamu?" Jeongguk balas tertawa, "Hanya gue?" tanyanya main-main, mengerling ke arah Taehyung, "Kalo ada pilihan siapa yang kebawa suasana, jawabannya cuma dua; lo dan gue, atau cuma lo . "   Mengubah posisinya bersila menyamping menghadap Taehyung, Jeongguk kemudian berkata lagi, "Sekarang, ceritain tentang diri lo." "Saya?" Jeongguk mengangguk, "Gue udah ceritain tentang diri gue tadi." "Hanya sedikit," kilah Taehyung. "Kamu tidak menceritakan mengenai kamu yang dulu pernah menyukai saya." Bersedekap dada, Jeongguk memandang Taehyung penuh makna, seringai tipis lantas terukir di bibir, "Oh, jadi lo ngajak gue ke sini mau tau tentang masalah itu?" "Tidak." "Masa?"  "Iya." "Iya kalo lo ngajak gue ke sini karena mau...

Interlude; 58

Mimpi sudah berada di pelupuk mata Jeongguk setelah dia berusaha keras memejamkan matanya sejak dua jam lalu, tapi tepukan pelan pada pundaknya disertai panggilan ' Jeongguk, bangun'  sontak membuat Jeongguk tersadar total.  "Siapa?" desaunya dengan suara serak. Jeongguk menyipitkan mata, badannya setengah terangkat untuk memastikan sosok yang menganggu tidurnya. Kim Taehyung. Jeongguk sepenuhnya telah dalam posisi duduk. Mengucek matanya sekilas, dia memandangi Taehyung yang berjongkok di hadapannya dengan senter menyala. Pemuda itu  meletakkan telunjuknya pada bibir ketika Jeongguk hendak membuka suara lagi, memberi isyarat pada Jeongguk untuk tidak berisik.  "Ikut saya," bisiknya pelan sebelum kemudian bangkit berdiri dan turun dari shelter tanpa menunggu jawaban.  Jeongguk mengusap wajahnya beberapa kali, menguap lebar-lebar dan menggaruk pipinya. Otaknya masih memproses keadaan ketika tangannya bergerak meraba-raba senter di sampingnya. Tidak lupa , dia...

Interlude; 57

     Baik Jeongguk dan Taehyung seolah membuat kesepakatan bersama tanpa verbalisasi. Hal ini ditunjukkan dari mereka yang sama sekali tidak mengungkit hal tersebut bahkan setelah hujan reda satu jam kemudian.      Taehyung pada waktu itu hanya menggaruk tengkuknya kikuk dan berkata dengan menatap ke arah lain bahwa dia hendak membantu tim untuk membongkari peralatan penelitian sebelum kemudian beranjak pergi meninggalkan Jeongguk tanpa menunggu jawaban dari pemuda itu.       Sementara Jeongguk sendiri mengalihkan perhatiannya dengan membercandai Hoseok atau Mingyu; Hoseok memberikan Jeongguk sarung hangat ketika dia melihat Jeongguk yang saat itu masih sedikit gemetar. Beruntung Hoseok tidak menanyakan apapun mengenai kemeja yang tengah dikenakannya sekalipun pria itu sendiri pasti mengenali bahwa yang tengah dikenakannya adalah milik Taehyung.       Begitu hujan berhenti, Taehyung bersama Hoseok pergi dengan senter ...

Interlude; 56

     Mereka memasuki wilayah pulau Fanildo sekitar satu setengah jam kemudian. Saat itu waktu telah berada di angka sembilan malam. Yang lain lalu mulai mengeluarkan senter, jika saat melintasi daratan laut tadi mereka terbantu oleh bulan dan bintang yang menggantung pada  Milky Way , maka keadaan pulau justru sangat gelap gulita.  Tidak banyak cahaya yang mampu menerobos masuk melalui celah daun-daun.      Taehyung dan lainnya mulai menyusuri Fanildo, memutuskan untuk tidak saling memencar karena sekalipun sebagian besar kawasan itu oleh pohon kelapa yang berjejer rapi dan hasil-hasil olah kebun dari penduduk lokal, kemungkinan untuk tersesat juga tetap ada. Mereka berniat untuk istirahat pada shelter  atau gubuk tempat biasa para penduduk menginap untuk menjagai hasil kebun atau sekadar melepas penat.      Namun, baru sekitar lima menit berjalan, hujan deras mengguyur tiba-tiba hingga membuat mereka semua harus berlari. Berun...