Taehyung duduk memperhatikan Jeongguk yang sedari tadi tidak membuka suara, hanya diam menunduk dengan pandangan terarah pada marmer lantai. Sudah lima menit keheningan ini tercipta. Dari sejak Jeongguk keluar dari rumah membawakan berbagai cemilan dan minuman pada Taehyung sebelum mempersilakannya duduk di kursi teras, tidak ada sama sekali komunikasi berarti yang tercipta di antara mereka. Menghela napas, Taehyung merogoh ponsel dan menyalakan layar, melirik pada jam digital yang sudah menunjukkan angka lima. Dia harus bekerja satu jam lagi, dan jika Jeongguk tidak juga berbicara, Taehyung seratus persen yakin dia akan mendapat delikan sebal dari Seokjin sepanjang shift malammya. Karena, sekalipun Seokjin bukan tirani yang akan dengan kejam memotong gaji ketika karyawannya datang tidak tepat waktu, tapi bos- nya itu juga sangat amat tidak menyukai keterlambatan. Maka, mau tidak mau Taehyung harus memulai lebih dulu, "Gguk, ayo ngomong." Jeongguk menggigit bibir...
Welcome to my universe, sweetie.