“Maaf.”
Jeongguk menahan geli ketika
keduanya telah berada di kamarnya. Taehyung yang salah tingkah adalah
pemandangan menyenangkan untuk dilihat. Mereka baru saja dipergok oleh Nyonya
Jeon beberapa saat lalu. Wajah pucat bundanya ketika menatap horor pada dirinya
yang nyaris dilucuti oleh Taehyung di tempat terbuka pun masih terbayang di
ingatan. Mereka kelabakan sewaktu teriakan Nyonya Jeon memecah suasana sensual
di antara keduanya. Taehyung nyaris membuatnya terjerembab saat menurunkan
Jeongguk dengan tiba-tiba. Jeongguk setengah menahan malu membenarkan
pakaiannya yang tersingkap, sementara Taehyung hanya menyengir seperti orang
kelimpungan dan mengucapkan hai canggung yang jelas dibalas delikan oleh
Nyonya Jeon.
“Kenapa minta maaf?”
Jeongguk tergelak, mengambil posisi duduk di atas kasur menghadap Taehyung.
Taehyung membuang napas
keras-keras, “Yang tadi itu kelepasan.”
Jeongguk mengangkat bahu tidak peduli, “Santai
aja,” jawabnya ringan, “Bunda kaget doang pasti waktu tau anaknya hampir diperkosa
di muka rumahnya sendiri.”
Taehyung mendelik atas
ucapan Jeongguk barusan. “Excusme? Yang bisik Taehyung, buka baju lo please
itu siapa?”
“Diam.” Jeongguk
memberengut sebal, telinganya memerah, “Pokoknya nggak usah terlalu dipikirin
sikap Bunda tadi.”
“Jangan kayak binatang,
kalau mau seks di kamar, bukan tempat terbuka gini”
ujarnya mengulang kembali kalimat yang diucapkan oleh Nyonya Jeon dengan
intonasi dimirip-miripkan. Mendesah lelah setelahnya, “Gimana bisa gue nggak
mikirin? Kalo nggak dapat restu ntar masa gue ajak lo nikah lari?”
Panas menjalar pipinya
saat mendengar kata menikah keluar dari mulut Taehyung, jantungnya
berdebar kencang membayangkan jika hal itu kemungkinan akan terjadi suatu saat
nanti.
“Salah lo sendiri,”
Jeongguk mencibir, “Lagian, emang anaknya udah mau sama lo?” sahutnya menggoda.
Namun, wajah Taehyung yang mengeruh membuat Jeongguk dengan segera menambahkan.
“Becanda elah,” lanjutnya, menyikut pelan rusuk Taehyung, “Nggak usah
tegang-tegang banget, Om.”
Alis Taehyung menukik,
“Om?” dengusnya tidak percaya. “Kita seumuran, fuck.”
Jeongguk menjulurkan
lidahnya mengejek. “Coba deh lo ajak gue jalan, terus nanti lo tanya
orang-orang, mereka pasti bakal ngira gue lagi gandengan sama paman gue.”
Hening sesaat sebelum
seringai tercipta di belah bibir Taehyung. “Oke,” Taehyung berucap tiba-tiba,
membuat Jeongguk mengernyitkan dahi sesaat setelah pria itu melanjutkan, “Kapan
mau jalannya?”
“Kok?” Jeongguk
mengerjap, lalu seketika salah tingkah. “Bukan gitu maksud gue, dasar brengsek.”
Taehyung terbahak, “Emang
nggak mau jalan sama gue?”
“Tau ah,” Jeongguk
mencebik lalu berdiri, berniat keluar dari kamar ketika tangannya di tahan oleh
Taehyung.
“Mau ke mana?”
Jeongguk menjawab
singkat, “Ambil minum.”
Taehyung menggeleng pelan,
“Nggak usah.” Dia kemudian menarik tubuh Jeongguk, menghasilkan pekikan
tertahan saat tubuh pemuda itu kehilangan keseimbangan dan jatuh ke atas
pangkuan Taehyung. “Gue nggak haus.”
Jeongguk tercekat saat merasakan
napas Taehyung berhembus mengenai lehernya. Dan dia segera memberontak.
“Gue yang haus,” jawabnya
berkilah, mencoba berdiri dan menjauhkan diri dari pemuda itu. Namun yang
terjadi justru Taehyung mengunci tubuhnya dengan kedua lengannya yang mengalung
di pinggang Jeongguk.
Taehyung menarik sudut bibirnya, melirik siluet samping wajah Jeongguk yang menegang dan berucap geli, “Nggak
usah tegang-tegang banget, adik kecil.”
Jeongguk mendelik
mendengar Taehyung meniru kalimat yang diucapkannya beberapa saat lalu dengan
nada mengejek. Menjadikannya mendengus jengah dan mengumpat singkat, yang
justru menghasilkan gelak tawa lagi dari Taehyung.
“Brengsek.”
Taehyung mengendikkan bahu main-main. “Lo sendiri yang bilang
kalau gue kayak paman lo.”
Pelototan dari Jeongguk dia dapatkan. Pemuda itu memprotes tidak terima. “Tapi gue nggak ada
bilang kalo gue anak kecil.”
Bibir Taehyung mendadak
membentuk satu seringaian, “Yeah, that’s right.” Sebelah tangannya
tiba-tiba saja turun, menyelip di antara bokong Jeongguk, “Mana ada anak kecil
punya bokong gede,” meremasnya pelan, dan berbisik, “Iya atau iya?”
Jeongguk kehilangan
kata-kata. Napasnya tertahan di pangkal tenggorokan ketika Taehyung tidak juga memiliki
tanda-tanda akan menarik tangannya dari bokong Jeongguk. Membuatnya langsung berusaha
melepaskan diri dan memukul-mukul lengan Taehyung, sebab Jeongguk tidak sanggup
menahan sensasi kulit Taehyung dan kulit bokongnya yang hanya terhalang kain
celana tipis.
Hingga berontakannya
berhenti ketika merasakan bagian sensitif lehernya dibaui oleh Taehyung. Pria itu
mengendusnya lamat-lamat, sengaja menghembuskan napas keras-keras di sana, membuat tubuh Jeongguk sontak melemas dan otot-otot tubuhnya sekan menolak bekerja.
“T—tae..” Jeongguk
mendeguk susah payah, “Turunin—”
Ucapannya lantas teredam oleh lenguhan yang tidak
sengaja tercipta sewaktu bibir Taehyung berada di permukaan kulitnya, mengecupi
beberapa kali dan membasahinya dengan lidah. Menjilati perlahan menuju garis tengkuk
sebelum kemudian menyesapnya lama dan sesekali menggigiti kecil dengan lidahnya
yang turut menggelitiki kulit Jeongguk disela sesapannya.
Jeongguk menggigit bibir
dan matanya mulai tertutup menikmati. Tangannya yang digunakan untuk
memberontak tadi telah terkulai lemas di antara tubuhnya sementara tangannya yang
satu berpegang erat pada lengan bertato Taehyung. Dan remasannya semakin
menguat seiring isapan Taehyung yang semakin intens, menjilati rakus lehernya
dan meninggalkan banyak bekas yang mulai memerah di sana.
Kelopak mata Jeongguk terbuka
lebar ketika dia nyaris sudah larut dalam suasana tiba-tiba dibuat tersadar sewaktu merasakan tangan
Taehyung menyelisip di antara kaosnya, membelainya lembut hingga otot-otot
perut Jeongguk menegang sempurna. Napas Jeongguk tercekat, sementara Taehyung
tidak memberinya jeda untuk meraup oksigen saat lidah pemuda itu kemudian beralih
mengulum daun telinganya.
“T—taehyung,” Jeongguk berusaha
merangkai kata, “Kita—shh, makan, ayo? Di bawah. Bunda.. Bunda.. Taehyung..”
kalimat rancu itu berubah menjadi rengekan saat tangan Taehyung semakin gencar bermain-main
di perutnya, telunjuknya membuat gerakan memutari sekitaran pusar Jeongguk.
“Iya?” Taehyung menyahuti
racauan Jeongguk ringan. “Kenapa sama Bunda?”
“M—makan malam,”
Jeongguk sekuat tenaga menahan rasionalnya tetap terjaga sementara bagian lain
dirinya telah tertutup oleh nafsu, “B—bunda pasti udah masak.”
Taehyung tersenyum di
lehernya, berbisik lembut, “You sure, mau makan?”
Jeongguk mengangguk kalut
namun kemudian lenguhan nyaring tercipta ketika Taehyung menggerakan telapaknya
naik menuju dada Jeongguk dan dia berbisik lagi, “Dada lo aja udah gini,” dia menyentuh
puncak dada Jeongguk yang mengeras, “Anddd... what about this.”
Dan akal sehat Jeongguk
tercecer habis bersama desahan yang keluar dari mulutnya saat merasakan bagian
selatan tubuhnya yang dibalut kain dan sudah setengah menegang diremas oleh
Taehyung tiba-tiba. Jeongguk menutup mulutnya cepat dan menggigiti telapaknya. Takut kalau-kalau suaranya
terdengar hingga luar. Sementara Taehyung dengan gerakan pelan menggeser
duduknya, mengangkat Jeongguk dan membaringkan pemuda itu di atas kasur.
Jeongguk menelan napas gugup
sewaktu Taehyung melepas kemeja dan kaosnya lalu melempar sembarang ke lantai. Menghasilkan
pemandangan yang membuatnya meneguk ludah kasar. Taehyung banyak sekali
berubah. Postur tubuh tegap dengan rambut diikatnya dan bisep yang besar serta
tato memanjang di sebelah lengannya adalah surgawi. Jantungnya berpacu
cepat ketika Taehyung merangkak menghampiri Jeongguk dan berada di atas
tubuhnya dengan bertumpu pada lengan agar tidak menindihnya.
Keduanya berpandangan seperkian
detik, sebelum Taehyung semakin memangkas jarak di antara mereka, meraih satu tangan
Jeongguk dan meletakkan di pinggangnya sendiri sebagai gestur meminta pemuda
itu memeluknya. Jeongguk yang menangkap hal itu lalu mengangkat satu tangannya
yang lain, kedua lengannya lantas melingkar lemas di punggung telanjang
Taehyung.
Taehyung menatap Jeongguk
sekali lagi, tersenyum kecil dan mendaratkan ciuman pada kedua kelopak Jeongguk
yang refleks menutup secara bergantian. Beralih menuju dahinya, mengecup lama dengan
napasnya yang gemetar. Menyalurkan seluruh perasaannya yang selama ini dia
tahan-tahan untuk muncul ke permukaan. Melepas segala frustrasi yang
menggerogotinya sampai Taehyung rasanya nyaris mati. Ciuman Taehyung lalu beralih
pada kedua pipi Jeongguk, mengendus permukaan kulit sehalus dan sekenyal bayi itu lamat-lamat sebelum berpindah ke puncak
hidungnya dan berakhir di atas bibir Jeongguk.
Tidak ada ciuman tergesa
seperti di teras rumahnya tadi, hanya lumatan-lumatan lembut dan terkontrol dari dua belah bibir yang bertaut. Keduanya
saling memagut satu sama lain. Tangan Jeongguk beralih mengalung pada
leher Taehyung, menekannya sesekali untuk memperdalam ciuman keduanya yang dengan
perlahan berubah semakin intens. Dan Jeongguk lantas memukul pelan belakang
Taehyung, memberi isyarat bahwa dia akan kehabisan napas.
Bibirnya terasa begitu
tebal saat tautan salivanya dengan Taehyung terlepas, dia mendongak, tersengal
saat berusaha meraup udara banyak-banyak untuk memenuhi paru-parunya. Sementara
Taehyung memanfaatkan hal itu dengan menyusuri garis rahang Jeongguk
menggunakan lidahnya, memberikan kecupan-kecupan kecil hingga turun menuju
leher dan menyesap ringan jakun kecil pemuda itu, tersenyum ketika merasakan
tubuh Jeongguk yang menegang di bawah kungkungannya. Pelukan Jeongguk pada
leher Taehyung mengerat ketika bagian atas kaosnya ditarik ke bawah dan Taehyung
mulai menyusuri tulang selangkanya dengan hidungnya, mengecupi lembut permukaan
kulitnya dan kembali menyesapnya lama.
Tangan Taehyung tidak
berdiam diri, menyingkap kaos Jeongguk dan menampakkan perut pemuda itu. Dia menyusurinya
dengan jari. Jeongguk memejamkan mata sewaktu lidah Taehyung sudah berada di
permukaan perutnya, mengendusinya menggoda lalu perlahan ciumannya semakin naik.
Jeongguk seketika
terperanjat sewaktu lidah Taehyung sudah berada di puncak dadanya dan lenguhan
yang sejak tadi berada di pangkal tenggorokannya tidak lagi ditahan-tahan.
Jeongguk mendesah, menyeruskan nama Taehyung berulang dan menjadikan birahi dalam diri Taehyung semakin menggila.
Tubuhnya lalu bergerak naik turun dengan perlahan, menggesekkan bagian selatannya
sendiri pada paha Jeongguk. Dan Jeongguk rasanya nyaris gila.
Segala titik sensitifnya dihajar hingga babak belur oleh Taehyung, membuatnya frustrasi oleh
lonjakan hormon yang tidak sanggup dibendungnya. Pemuda itu tidak berhenti
mengulumi dadanya, sementara tangan lainnya juga sibuk memainkan puncak dadanya. Lalu.. di bawah sana.. Jeongguk meneguk ludah frustrasi, memandang terpana saat Taehyung bergerak
dengan begitu erotis bersama kejantanan pemuda itu yang terasa begitu keras di
pahanya.
Jeongguk tersedak
oleh air liurnya sendiri saat gesekan itu bergeser ke atas kejantanannya. Membuatnya
kepalanya kosong saat miliknya dan Taehyung yang hanya terhalang fabrik kain itu saling bersentuhan dan menggesek satu sama lain. Jeongguk memegang lengan Taehyung kuat, memejamkan
matanya erat saat nikmat menjalar hingga dirinya kepayahan bernapas.
“Lo..” Jeongguk menahan
suaranya agar tidak berubah menjadi lenguhan, mengambil jeda sejenak untuk mengontrol
dirinya disaat Taehyung dengan begitu kurang ajar semakin menggesekkan kejantanan
mereka dengan tempo cepat. “Sumpah.." dia berujar tersengal, "Kok lo jadi cabul banget?”
Jeongguk merinding saat tawa
Taehyung terasa di dadanya. Segala kegiatan pemuda itu pada tubuhnya terhenti dan dia seketika menjauhkan
diri. Namun kemudian, dengan gerakan tiba-tiba, Taehyung mengangkat tubuh
Jeongguk ke pangkuannya dan dia mendudukan diri bersandar pada ranjang. Menumpukan
kedua tangan di belakang kepala dan memandang Jeongguk intes lalu berkata menggoda,
“Lo sendiri bisa cabul, nggak?”
Jeongguk
mendelik, salah tingkah saat menyadari tubuhnya sudah berada di atas perut Taehyung
dan pemuda itu menatapinya lamat-lamat, memperhatikan wajah sayu Jeongguk yang
berantakan dengan kerah kaosnya yang terulur hingga menampakkan garis
selangkanya.
“Nggak
bisa,” Jeongguk mendengus, susah payah membenarkan posisi kaosnya namun percuma karena tarikan Taehyung membuat kaos itu melonggar. Dia lalu berusaha turun, namun
Taehyung justru memegangi pinggulnya, menahan Jeongguk dan berefek pada ereksi
pemuda yang awalnya sudah mengganjal bokongnya itu semakin terasa.
“Masa
nggak bisa, emang seks sama Eunwoo gimana?” pancing Taehyung.
Jeongguk
menggigit bibir, menghel napas dan dia menunduk saat menjawab, “Eunwoo yang biasanya ngelakuin. Gue
bagian nerima doang.”
Taehyung
terdiam.
Jadi? Jeongguk tidak berbohong?
Nafsu yang telah mendidih di kepalanya tiba-tiba saja surut seketika
begitu mendengar penuturan Jeongguk.
“Lo udah pernah seks beneran sama Eunwoo?”
tanyanya gamang untuk memastikan, sekalipun tahu bahwa jawabannya hanya akan membuat Taehyung terluka.
Jeongguk
mengangguk sekilas, “Lo juga udah sering seks sama Edrea, kan? Sama aja.”
Rahang Taehyung mengeras. Namun dia masih berusaha menahan diri. Mengabaikan
ucapan Jeongguk, Taehyung bertanya lagi. “Berapa kali?”
“Nggak
tau, lupa,” jawab Jeongguk jujur.
“Berarti
sering?”
Anggukan
dari Jeongguk membuat ulu hati Taehyung serasa dicubit. Membayangkan pemuda
yang dicintainya setengah mampus bisa begitu mudah dicumbui oleh orang lain membuatnya kehilangan nafsu. Rasanya tidak adil. Sementara untuk mereka berdua; mereka butuh berdarah-darah, jatuh berkali-kali,
dipisah oleh jurang, dan segala kesulitan lainnya agar bisa bersama seperti saat ini.
“Kapan
terakhir seks sama dia?”
“Dua
bulan lalu.”
"Kenapa lo ngelakuin?"
"Pengen, lah."
"Lo pernah minta duluan?"
"Sesekali."
Taehyung
membuang napas dan Jeongguk dibuat terkejut saat tiba-tiba tubuhnya diturunkan
oleh Taehyung. Dan Jeongguk sontak memanik saat Taehyung hendak beranjak dari ranjang.
“Taehyung,
mau ke mana?” tanyanya gemetar, meraih tangan Taehyung dan berujar lagi, “Lo..lo
marah? Taehyung-ie marah sama Jeongguk-ie?” suaranya menyerak.
Jeongguk
nyaris akan menangis ketika Taehyung tidak juga berpaling menatapnya. “T—taehyung,
lo jijik ya sama gue? Nggak mau sama gue lagi? Taehyung.. Taehyung mau pergi?
Mau pergi ninggalin Jeongguk-ie lagi? Taehyung.. maaaf... harusnya.. harusnya..”
Bahu
Taehyung menurun mendengar suara Jeongguk yang bergetar dan nyaris menangis terisak. Dia menghembuskan napas beberapa kali sebelum berbalik menghadap Jeongguk. Tersenyum.
“Nggak, Gguk. Gue
nggak jijik, gue nggak marah, dan nggak bakal pergi juga.”
Pemuda itu lalu
menarik Jeongguk ke dalam pelukan hangat. “Lo katanya mau makan, kan? Yuk turun.
Gue juga belum nyapa penghuni rumah. Langsung ngeloyor ke kamar lo aja.”
Jeongguk
menggigit bibir, berkata canggung dan menunjuk ereksinya yang masih mengeras, “Terus
ini gimana?”
Taehyung terdiam sesaat hingga setelahnya dia tergelak, “You want a sex, eh?” ujarnya geli, “Tapi gue udah turn off," ujarnya menggoda. "Gimana dong?”
Jeongguk
memberengut, nyaris akan menangis.
Menanggapi hal itu, Taehyung terkekeh geli, “Do
it. Do anything you want," dia merentangkan kedua tangannya, pasrah. "Lakuin apapun
yang lo mau.
My body is yours. Gue milik lo.”
Maka
tidak butuh hitungan detik ketika pemuda itu lalu memulai ciuman lebih dulu
pada Taehyung, yang kali ini dilakukan lebih agresif oleh Jeongguk. Mereka bercumbu cukup lama, dan Taehyung nyaris tersedak dalam ciuman mereka saat
tangan Jeongguk sudah berada di atas kejantanannya, dengan gerakan canggung meremas
pelan untuk membangkitkan kembali birahi dalam diri Taehyung. Jeongguk sedang berusaha keras menyenangkan Taehyung. Dan Jeongguk tersenyum di atas bibir Taehyung kala merasakan celana pemuda itu mulai mengembung.
Ketika ciuman keduanya berakhir, Taehyung
lantas membaringkan Jeongguk, melepas celananya sendiri dengan tenang sebelum membantu pria
itu melucuti pakaiannya hingga hanya tersisa dalaman yang menutupi tubuh mereka. Taehyung
meneguk ludah kasar. Matanya memindai sudut ke sudut bagian tubuh Jeongguk yang
coba pemuda itu tutupi dengan kedua tangannya. Taehyung lalu menindihi
Jeongguk, meraup belah bibir Jeongguk yang sudah membengkak dan menyesapnya lagi sementara tangannya bergerak memilin puncak dada pemuda Jeon. Ciuman Taehyung
lalu turun, menyusuri rahang, menuju leher, sedikit berlama-lama melumati dada
Jeongguk sebelum semakin ke bawah dan berhenti di bagian tato Jeongguk yang
tetutup sedikit oleh kain celana dalamnya.
Jeongguk
sontak memekik saat jemari Taehyung terasa di kulitnya sewaktu pemuda itu
tengah menurunkan celana dalamnya sampai batas lutut, mengekspos keseluruhan diri Jeongguk. Sempat terpikir oleh Jeongguk untuk
menghentikan kegiatan Taehyung karena rasa malu, namun diurungkannya sebab takut
Taehyung akan kehilangan mood seperti tadi. Jadi dia hanya memejamkan mata, wajahnya
memerah saat Taehyung tidak melakukan apa-apa badannya dan dia kontan bergerak gelisah.
Taehyung sedang memperhatikannya.
Hingga
kemudian, Jeongguk dapat merasakan lidah Taehyung berada di pinggulnya, menyusuri
tato Jeongguk dengan gerakan sensual dan memberikan kecupan-kecupan ringan di
sana. Jeongguk dapat mendengar suara Taehyung yang juga tengah melepas
celananya dan dia tiba-tiba merasa gugup luar biasa.
“Gguk,
lo punya lubrikan nggak?”
Jeongguk
mengangkat alis dan membuka mata. Namun dia segera menyesali hal itu saat wajahnya
merona hebat ketika mendapati tubuh telanjang Taehyung dengan ereksinya yang benar-benar
tegang.
Mengatur
napasnya, Jeongguk berucap gemetar, “Di meja rias gue, laci kedua.”
Taehyung langsung turun dari kasur dan menuju meja yang ditunjuk Jeongguk, membuka laci nomor dua
dan segera menemukan lubrikan yang dicarinya.
Pemuda
itu lalu kembali pada Jeongguk, membuka wadah lubrikan dan mengambil dengan dua
jarinya.
Jeongguk
menahan respirasinya ketika melihat jemari Taehyung yang terasa begitu menggariahkan oleh cairan lubrikasi. “Lo tau dari mana soal ginian?”
Taehyung
menarik tubuh Jeongguk agar terangkat sedikit naik, membuat Jeongguk cepat-cepat
mengalihkan pandangan karena malu. “Gue sering nonton porn gay.”
“Oh?”
Jeongguk mengerjap, “Kirain sering pake lubrikan sama Edrea.”
Taehyung
menggeleng halus. Nyaris hendak mengucapkan bahwa dia sama sekali tidak
melakukan seks dengan Edrea, namun kalimat itu urung diucapkannya. Biar saja
seperti ini. Setidaknya Jeongguk tidak akan merasa bersalah sendirian.
Dengan
perlahan, Taehyung lalu memasukkan kedua jarinya pada belahan bokong Jeongguk, menciptakan
lenguhan tertahan dari pemuda Jeon dengan tubuhnya yang refleks membusung saat
merasakan jari panjang Taehyung berada di dinding rektumnya. Pemuda itu
melakukan penetrasi, memasukkan kembali satu jarinya saat dirasa rektum
Jeongguk telah membuka. Sementara tangannya yang lain mengelusi pinggang
Jeongguk menenangkan. Dan ketika dirinya merasakan jarinya menyentuh sesuatu di
dalam sana bersamaan tubuh Jeongguk tersentak hebat dan jarinya yang dicengkram
kuat oleh dinding rektum pemuda itu, Taehyung lantas mengeluarkan jarinya. Dia telah menemukannya.
Dengan
sisa lubrikan di tangannya, Taehyung menyapukan pada area kejantanannya, melakukan
hand job sebentar untuk mempersiapkan ereksinya, sebelum melebarkan
kedua paha Jeongguk dan mengangkat pinggul pemuda itu, membuat Jeongguk tertarik hingga posisinya jadi setengah duduk dengan bertumpu pada kedua tangannya di atas kasur.
“Gguk."
"Iya?"
"Buka mata lo.”
Jeongguk sontak saja menggeleng oleh permintaan itu.
“Kita
nggak bakal lakuin ini sampai lo buka mata lo dan liat sendiri penis gue masuk
ke rektum lo.”
Telinga
Jeongguk serasa terbakar saat mendengar kalimat kotor itu terucap dengan begitu
gamblangnya oleh Taehyung. Menggigit bibirnya malu, dia lalu membuka matanya perlahan, semburat merah menjalar
hingga pipinya kala matanya menangkap kejantanan Taehyung sudah berada di dinding
rektumnya yang memerah dan berkedut. Taehyung
menatap Jeongguk, mencengkram pinggul pemuda-nya
selagi tangannya yang lain dengan gerakan perlahan
mulai memasuki lubang milik Jeongguk. Taehyung mendesis dan Jeongguk melenguh keras.
“Jangan
ditutup mata lo,” peringatnya dengan sorot lembut namun sarat akan dominasi
ketika Jeongguk nyaris akan membiarkan kelopak matanya turun kembali.
Maka
Jeongguk menurut, memaksa matanya untuk tetap terbuka selagi kejantanan
Taehyung dengan perlahan namun pasti mulai tenggelam di dalam lubangnya. Keduanya
mengambil napas sejenak, saling memandang satu sama lain dan Taehyung
melayangkan ciuman pada bibir Jeongguk yang dibalas rakus oleh pemuda itu. Jeongguk menggigit bibir Taehyung lumayan kuat bersama desahannya yang teredam
selagi Taehyung mulai bergerak di bawah sana dengan amat perlahan. Membiarkan dirinya
dan Jeongguk terbiasa hingga lama kelamaan ritmenya mulai seirama.
Keduanya
saling berbagi cinta satu sama lain, dengan Jeongguk yang memegang bahu
Taehyung sementara pemuda Kim menahan pinggulnya agar Jeongguk tetap dalam
posisi setengah duduk. Tidak peduli bahwa mungkin teriakan Jeongguk akan
terdengar hingga luar, tidak peduli bahwa waktu telah menunjukkan pukul sebelas
malam, menandakan Taehyung menghajarnya tanpa henti nyaris dua jam lamanya dan tidak ada
tanda-tanda akan klimaks. Berkali-kali menahan Jeongguk untuk tidak keluar dulu
dan dengan sengaja menghentikan gerakannya atau menusuk pada bagian yang salah
ketika Jeongguk sudah di ambang kenikmatan. Menjadikannya frustrasi dan
kejantanannya berkedut nyeri karna sejak tadi menahan mani yang sudah menumpuk.
Dan ketika Taehyung dengan tiba-tiba mempercepat gerakannya, menciptakan
desahan berisik Jeongguk dan decitan kecil dari ujung ranjang yang terantuk
dinding. Jeongguk berteriak oleh klimaks yang datang padanya, meredam geraman
yang juga tercipta dari Taehyung saat pria itu melepaskan spermanya di dalam sana.
Racauan
ungkapan cinta yang melambung tinggi selepas bercinta keluar dari mulut Taehyung.
Memujai segala yang ada pada diri Jeongguk selagi dia membaringkan pemuda
itu perlahan ke tempat tidur, mengambil tisu untuk membersihkan dirinya dan
Jeongguk lalu mematikan saklar lampu dan menyalakan penerangan dari lampu tidur
yang minim cahaya. Taehyung lalu meraih selimut, menyelimutkan ke tubuh mereka
berdua dan memeluk Jeongguk yang sudah memejamkan mata. Menciup kepalanya penuh
sayang sembari dia memikirkan tentang bagaimana menghadapi penghuni rumah ini
besok pagi.
Sebab, Taehyung yakin seratus persen, bahkan tetangga sebelah rumah
Jeongguk pun akan mendengar desahan pemuda itu.
JQNDJWIHXQJNZJAJXJWJXJAKZJQJEJD
BalasHapusomg ka lunar...
BalasHapusWAAAH😃 IMPRESIF
BalasHapusAPA INI KNPA AKU BISA MERASAKAN MUDITA APDET?!
BalasHapusLUNAR GA JAGO AJA BEGINI GIMAN PAS JAGO WTF
BalasHapusPembohongan publik nih kak lunar
HapusGILAA GUA BACANYAAAA
BalasHapusAaaaaaaaa
BalasHapusFINALLY NGEWS JUGAAA
BalasHapusWSEEE, CAPEBGTTT
Hapus😭😭😭😭😭 taehyunggg azcgmnmbgfzxxsnmkkkk
BalasHapusAkhirnya ngewe juga 😊🙏
BalasHapuskeep halal sister 😀
HapusAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHXHSJSJSKSKSKXHSUWOEL
BalasHapusADOOOOH
BalasHapusAaaaaaaaaaaaaaaarrrggghhhh kasian tetangga sebelah dengar kalial hah huh hah huh
BalasHapusAaaaaaaaaaaaaaaarrrggghhhh kasian tetangga sebelah dengar kalial hah huh hah huh
BalasHapusmantaappsss😭
BalasHapusmau istigfar dulu abis baca..
BalasHapusASTAGFIRULLAHALAZIM:)
Awwwwwww gguk
BalasHapusgue baru solat dzuhur baca ginian pahalanya ilang ya 🤔😔
BalasHapusAaaaaaaaaaaaa ASBSGSGSHSGSHSBSJSJGSSGGDGS
BalasHapusMANTAV SAYA SUKAAA
BalasHapusEnak banget kayanya smpe kenceng gtu desah nya oghey🤣
BalasHapusMantap sekali kak lunarr😭
BalasHapusBreaking nyus breking nyuss
BalasHapusYa ya alamat klo sampek tau
BalasHapus😳😳😳😳😳
BalasHapusYEY NGEWEEEEEE
BalasHapusAw mantaps,taekook ngews😭😭😭
BalasHapusUeueueee, akhirnya mantap mtap😭
BalasHapusKA LUNAR INI APA, AKSKSLSMLCLGFMFLL😳😬
BalasHapusAKHIRNYA TAEKOOK NGE W😭😭✊🏻
BalasHapusYAALLAH AKHIRNYAAA
BalasHapusAAAAA finally mereka penyatuan jugaa setelah sekian ku tunggu 🤗
BalasHapuswtf kak lunarrrrrr, syg bgttttt
BalasHapusIMPRESSIVE 😁
BalasHapusHHHAHAHSHSHSHS
BalasHapus...ok
BalasHapusKAKSKAKAKAKA
BalasHapusKakjskajauajahajs
BalasHapusIni adalag scan terdetail yang pernah kak lunar ketik dari smua au
BalasHapusgila gue mo gila rasanya baca ini huhuhuhu akhirnya yg gue tunggu2 AHAHAHA
BalasHapusAKHIRNYA
BalasHapusSJSKSKKSKSKJSJSKKSKSKKSKSJSJSLSKKSJDJSLJSJSKKSKSKSK
BalasHapusOmo omo
BalasHapusskjskkskkskskkskskjksjskjskskskkskkskjskskks
BalasHapusGpp lah sad ending yg penting taekook udah crot slebew
BalasHapusKok kamu hadi cabul bgini
BalasHapusNGAJSHSJSJSJKSJSKSKSJSJSJAJDHXGDJDHDJFGDHJSBDHSSB AAAAAA
BalasHapusKA LUNAR AKU MALU 🤭😳😳😳😳😳
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuswah ternyata ngewenya di (3/5) nanti (5/5) adalagi nihh hehe
BalasHapusASIKKKKK KAWINNNNN
BalasHapusAKHIRNYA GOLLLL
BalasHapusEHHHH YAALAHHH INI ... NGEFEEL BANGET ..... SAMPAI IKUT PANASSS
BalasHapusKA LUNAR YANG KATANYA GA JAGO AJA BEGINI, APALAGI KLO UDH JAGO. BTW BTW AKHIRNYA NGEWONG JG YHH KLEN BERDUA SETELAH BERIBU PURNAMA😇🙏
BalasHapus4-5nya begimana ini ASDFHHGHJGKFJFKD;FJDHFKDGDSGLDCBDJCJDFUFSJV CBZFCUTFDJVCKDGCUDGNJLCFGBJLFB
BalasHapusLUN KOK JAGO JUGA NULIS GINIAN😭😭😭😭 BISA BISANYA SEKALI NULIS BEGINIAN KEK GINI😭
BalasHapusABSJSNAKJAJAJAJA
BalasHapusLUNARNIMMMMMM 😭😭😭😭😍
BalasHapusSumpah ya teha dirty talk nya jago bgt ya ampuuun langsung naik ke ubun2 ini napsu. Udah gila ini lunar buseeeeet
BalasHapusaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa😭
BalasHapusSJAUISDHSHDBW GILA GUE SELAMA BACA INI
BalasHapusAAAAAAAANAJSJSJSJSJSNSHSSNSJNSUSJSUSJSSISJSUSJSJSJSJSJSJSN AKU BACA APAAN 😭😭😭😭😭
BalasHapusAKSKAOAKSJSISKUSJSJSUSJSHSUSJDBDUSJSYSJ *pingsan*
BalasHapusAKU GAK BISA RT, KUTIP RT, ATAU BALAS DI TWITTER, NANTI TEMEN RL AKU LIAT GIMANA DONG SKSKSJSJSJSJ
BalasHapusMANTAPPO NGEWE JUGA
BalasHapusMASUKKK BGT SENSASIIINYAAA WOOWOWWWW BGT DAHH
BalasHapusokay..... MAMPUY LU BESOK KENA SEMPROT BUNDA HAHAHAHAH
BalasHapusAJAJAJAJSJAJSJSKSJ KALUN JAAJJSJSJSJS😭😭😭😭😭
BalasHapusNgrwe dong 😭
BalasHapusSJGDJGCGNFLUFJTXZJRHFKYDJTLFHDLYF OMAIGADDDD 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
BalasHapusAKHSHSHSJAJAKKAKW MANTAP
BalasHapusOMH SKSKSKSMSHSGAWYEKDBDGSSYKSB.
BalasHapusOMAYGAD😭😭😭👍🏻👍🏻
BalasHapusSekian lama menunggu akhirnya 😭
BalasHapusAstopir lanjut
BalasHapusAKHIRNYA NGEWEEEEE
BalasHapusASTAGHFIRULLAHALADZIM
HapusOMAYGAT KA LUNAR
BalasHapusAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA GATAU LAGI BYE
BalasHapusASDFGHJK .... KE EWE AN APA LAGI INIHH😭😭
BalasHapusPantes w denger berisik berisik apaan disebelah rumah, oh taunya tekuk lagi ewita😌 btw gue tetangga nya gais
BalasHapusGILA SJHSKSJSKSKSJSKSKJS
BalasHapusANJG GUE BARU BACA, GILAAAAA
BalasHapusKak lunar aku sayang kamu bgt
BalasHapusBSKSKDBFBDJEIEJRBS9WJDHDHDHDHDHDJDNDJJDJSNDBDNHAHAJSJSJSJJ
BalasHapusHAI AKU LG HORNY TERUS BALIK KESINI NGHDHS
BalasHapusGak jago katanyaa??
BalasHapusAOSJWIBDJWNSIANSUFDVJWBDJWN
BalasHapusmengkesal gw baca beginiin siang😔knp gak tengah malemmmm sksksksk
BalasHapusFAKKK TERPANTAU DIRI SAYA SUDAH MENGGILA SEKARANG *letoy*
BalasHapus