Langsung ke konten utama

Interlude; 165

Sejak pertama kali Taehyung melihat Jeongguk ketika berada di bangku sekolah dasar, Taehyung sudah merasa bahwa Jeon Jeongguksi anak manis dengan mata bulat lucu dan bibir tipis kecil yang tengah menangis karena permennya diambil oleh segerombol laki-laki yang merundunginya, dia memutuskan untuk menjadi pahlawan bagi anak kecil itu. Dengan bermodal nekat tanpa pengalaman berkelahi sekalipun, Taehyung memasang badan, merelakan dirinya menjadi bulan-bulanan dan pulang dengan luka sobek panjang di punggungnya akibat terkena goresan paku saat melindungi kepala Jeongguk sewaktu mereka terantuk dinding bangunan yang sudah tua.

Ketika Taehyung memperkenalkan dirinya pada Jeongguk, anak manis itu mencibir dan mengatai namanya tidak keren, mengatakan bahwa superhero sepertinya harus memilki julukan bagus agar terlihat tampan dan berwibawa. Jeongguk yang kesulitan mengeja alfabet di usianya yang masih menginjak kelas satu sekolah dasar pun mencetuskan huruf paling dia ingat, V.

Taehyung yang dua tingkat lebih tinggi dari Jeongguk selalu menghampiri anak itu saat istirahat berlangsung, menjajaninya tanpa peduli dia tidak akan makan. Karena bagi Taehyung, Jeongguk saat sedang mengunyah makanan itu sangat lucu sampai-sampai Taehyung ingin terus menjajali mulut anak itu dengan berbagai makanan. Kadang dia juga akan membawa bekal dari rumah dengan porsi double untuk dibagikan pada Jeongguk, berakhir dirinya hanya memakan seperempat isinya sedangkan sisanya dihabiskan oleh Jeongguk. Dan Jeongguk juga akan selalu menunggui Taehyung yang memiliki satu jam selisih waktu pulang darinya agar mereka bisa pulang bersama; menyebabkan Taehyung harus membuat alasan yang berbeda setiap hari pada orangtuanya karena rumah keduanya memiliki persimpangan yang berbeda, biasanya Taehyung akan memutar lebih dulu untuk mengantar Jeongguk sampai rumah sebelum dia pulang ke rumahnya sendiri.

Taehyung yang masih berusia sembilan tahun itu sudah berpikir bahwa Jeongguk adalah pasangan hidupnya, sosok yang akan dia lindungi sampai mati, tempat dirinya saling membagi kasih satu sama lain, dan Taehyung yang belajar percintaan bermodal tontonan sinetron yang dia intip diam-diam ketika ibunya tengah menyaksikan tayangan itu yakin seratus persen; dia jatuh cinta pada si manis Jeongguk.

Tapi setahun kemudian, Jeongguk meninggalkannya. Pindah karena alasan pekerjaan ayah Jeongguk yang mengharuskan dinas keluar kota hingga mau tak mau turut memboyong keluarganya. Taehyung lantas menggunakan kesempatan itu untuk mengutarakan perasaan yang dia pupuk untuk Jeongguk. 

Namun Jeongguk menolaknya. 

Kookie suka dengan Jiminie, itu loh yang waktu lalu ngasih Kookie es krim empat rasa.

Sejak saat itu, Taehyung kecil yang sudah merasakan patah hati menangis, mengadu pada sang Ibu bahwa hatinya seperti sedang terbakar dan tersa sakit sekali. Taehyung tidak ingin makan nyaris seminggu sampai masuk unit gawat darurat sampai-sampai orang tua Tehyung gelisah dan menghubungi pihak keluarga Jeon. Lalu, ketika Jeongguk yang menangis mendengar Taehyung tengah sakit berkata ingin berbicara lewat telepon pada Taehyungtapi Taehyung kecil menolak, merengek pada sang ibu bahwa dia hendak tidur dan malas berbicara dengan orang asing.

Ketika memejamkan mata, Taehyung memutuskan bahwa Jeongguk harus merasakan hal serupa.

Dan semesta memihaknya, mempertemukan kembali dia dengan Jeongguk remaja tanggung yang kabar baiknya tergila-gila padanya.

Komentar

  1. hm seperti nya daku paham maksud saudara taehyung hngg p e n d e n d a m.

    BalasHapus
  2. jadi jadi ini itu seperti hmz okai tp madih ada yg ganjel

    BalasHapus
  3. Oh jadi seperti itu awal mula saudara taehyung pendendam

    BalasHapus
  4. Aku paham kenapa taehyung jadi pendendan

    BalasHapus
  5. Inti .a v dendam kook tingkat dewa .. tpi buku nikah,, joon?? Humm tim keong sajah

    BalasHapus
  6. oh... pendendam sekali ya. tapi— :(

    BalasHapus
  7. Hmm rupanya jiwa pendendam kim berbangun saat sekolah dasar..
    Aku mulai paham, tp balik lg deh aku ngikutin alur yg ka lunar buat:)

    BalasHapus
  8. Owhh gtuuu, dendamnya ampe gede yg:")

    BalasHapus
  9. oh gitu. hmmm kamu dendaman dari kecil ya hmmm

    BalasHapus
  10. ku sudah tau memang sejak awal kan tidak ada diceritakan awal mereka bertemu. dan chptr ini udh rilis. jdi, sdikit paham lah knp kok tae kayak pgn bgt mempermainkan jungkook:>

    BalasHapus
  11. Ternyata saudara taehyung sudah mulai jadi pendendam dari sejak kecil toooo, dan ternyata karena ituuuu, ohhhhhhh

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MUDITA; 246

Jeongguk tidak menyadari bahwa tubuhnya telah merosot ke lantai, air mata merembes melalui celah bulu lentiknya.Tidak ada  sekaan  dan usapan seperti biasa, kali ini Jeongguk membiarkannya tumpah begitu saja, mengalir untuk pertama kalinya dengan mulus melalui pipi hingga turun ke dagu. Rasanya sakit sekali. Dada Jeongguk begitu sesak, seakan tidak ada oksigen untuk bisa dikonsumsi parunya. Setiap taluan pada detak jantungnya mengantarkan denyut nyeri yang menjalar melalui aliran peredaran darahnya, menjadikan tubuh Jeongguk bergetar hebat oleh rasa remuk yang begitu hebat menghujam hatinya.   Jeongguk duduk dan meringkuk, terisak keras. Perkataan Bunda beberapa saat lalu mengawang di telinganya, sakitnya masih sama tiap kali ingatan itu berputar di memori Jeongguk, begitu sesak. Jeongguk sungguh-sungguh tidak mengharapkan kata itu keluar dari mulut Bunda untuk kedua kali. Alasan mengapa Jeongguk menjauh dari rumah, menghindar dari Bunda. Cukup sekali, cukup sekali Jeong...

MUDITA; epilogue (3.5/5)

“ Maaf.” Jeongguk menahan geli ketika keduanya telah berada di kamarnya. Taehyung yang salah tingkah adalah pemandangan menyenangkan untuk dilihat. Mereka baru saja dipergok oleh Nyonya Jeon beberapa saat lalu. Wajah pucat bundanya ketika menatap horor pada dirinya yang nyaris dilucuti oleh Taehyung di tempat terbuka pun masih terbayang di ingatan. Mereka kelabakan sewaktu teriakan Nyonya Jeon memecah suasana sensual di antara keduanya. Taehyung nyaris membuatnya terjerembab saat menurunkan Jeongguk dengan tiba-tiba. Jeongguk setengah menahan malu membenarkan pakaiannya yang tersingkap, sementara Taehyung hanya menyengir seperti orang kelimpungan dan mengucapkan hai canggung yang jelas dibalas delikan oleh Nyonya Jeon. “Kenapa minta maaf?” Jeongguk tergelak, mengambil posisi duduk di atas kasur menghadap Taehyung. Taehyung membuang napas keras-keras, “Yang tadi itu kelepasan.” Jeongguk mengangkat bahu tidak peduli, “Santai aja,” jawabnya ringan, “Bunda kaget doang pasti waktu tau anakn...

“The Moon and The Beautiful”

  “Aku mendapat pesan dari Namjoon  Hyung  beberapa saat lalu.” “ Hm ?” “Dia mencarimu, katanya kau menolak panggilannya dan tidak membuka pesan yang dia kirim.” “Aku menolak panggilannya?” “Ya, dan dia memintamu untuk ke ruangan kerjanya sekarang, ada yang ingin dibicarakan denganmu.” “Siapa?” “Namjoon  Hyung. ” “Apa katanya?” Sang lawan bicara — Jeongguk mulai merasa kesal, dia mendecih dan memutar bola mata jengah, menyaringkan nada bicaranya dan menekan setiap kata pada kalimatnya, “ Dia. Ingin. Kau. Ke. Ruangan. Kerjanya. Sekarang. ” “Namjoon  Hyung ?” Jeongguk menarik napas, setengah membanting stik  game- nya, ia kemudian bangkit dan melangkah menghampiri Taehyung. Pria besar itu tengah berbaring di sofa sejak beberapa jam lalu dengan pandangan fokus pada ponsel pintarnya. Dia bahkan mengabaikan Jeongguk ketika ditawari ajakan bermain  overwatch  bersama dan menolak panggilan serta tidak membaca pesan pribadi maupun pe...