Langsung ke konten utama

MUDITA; 24

Jeongguk berusaha mencari posisi barisan paling belakang agar dirinya tidak terlalu terlihat. Dia menunduk, merasa sangat malu karena ini adalah pertama kalinya Jeongguk berada di barisan orang yang bermasalah saat pelaksanaan apel berlangsung. Padahal, acara juga belum dimulai, tapi dia sudah merasa pusing dan kepanasan karena terik matahari tepat mengarah ke barisan ini. 

Dari sudut matanya, Jeongguk sekilas dapat melihat Jimin yang masuk ke barisan dengan plang XII MIPA B di depan barisan itu. Eksistensi Jimin tampak begitu mencolok karena kulitnya yang putih bersih, aura anak kaya rayanya, dan bibir tebalnya yang merah alami. Cantik dan tampan saat bersamaan.

Dalam hati, Jeongguk merasakan kecil. Terbersit sedikit perasaan jengkel yang menjalar entah dari mana hingga menusuk dadanya sampai membuat Jeongguk  merasa sesak. Terlebih saat diliriknya Jimin tengah berbincang singkat dan sesekali melempar tawa dengan orang yang berada di samping barisan pe,muda itu. Padahal mereka bahkan baru bertatap temu.

Jimin memang pemuda ramah dan sangat mudah menjalin komunikasi dengan siapapun. Tipikal orang yang gampang tertawa meski hanya dilempari sebuah jokes remeh yang garing. Jimin juga pendengar yang baik, selalu bisa menempatkan dirinya dan bertutur kata sopan, pun tidak segan membantu siapa saja jika dilihatnya orang itu memiliki kesulitan. Otak Jimin sangat encer di bidang akademis, tidak mengherankan cita-citanya setinggi NASA. Pemuda itu senang dengan angkasa, astronomi, dan hal-hal keren lainnya yang di mata Jeongguk sangat luar biasa memusingkan dan membuatnya mengantuk. 

Jimin memiliki banyak teman baik, dia selalu diterima dalam lingkup sosial manapun, standar seperti apapun, dan pergaulan yang bagaimanapun. Ayahnya yang super kaya raya juga selalu mendukung Jimin baik dari segi finansial serta seabrek limpahan kasih sayang yang tak pernah kurang. Bahkan sekarang dia mendapatkan itu dari bundanya.

Jimin juga punya pacar super setia yang sudah mapan dan siap mengajak Jimin ke altar kapanpun Jimin siap.

Sederhananya; Jimin sempurna.

Jeongguk mengalihkan pandangan, jengah jika harus berlama-lama memandangi sosok Jimin di depan sana. Beruntung pemuda mungil itu tidak menangkap keberadaan Jeongguk. Jika tidak, dirinya hanya akan merasa malu dan semakin kecil

Namun ketika itu juga, dari ujung lapangan, Jeongguk dapat melihat sosok Kim Taehyung dengan bajunya yang berkibar dan ia kancingkan tergesa tengah berlari buru-buru sebelum melempar tasnya ke marmer koridor dekat lapangan sembarang dan menuju ke arah... Jeongguk?

Jeongguk mengerjap terpana, tidak bisa menghentikan detak jantung yang tiba-tiba saja dengan konyolnya berdegup gila-gilaan serta rasa kupu-kupu yang melilit perutnya begitu jarak mereka makin terpangkas oleh langkah besar Taehyung.

Jeongguk berpikir Taehyung akan mengambil posisi di ujung kanan dari tempat dia berdiri, karena hanya tempat itu yang kosong dalam barisan. Jadi, ketika ternyata Taehyung malah menuju ke barisan Jeongguk dan berdiri dengan begitu santai di sampingnya tanpa peduli dua baris di depannya adalah space kosong, Jeongguk  lantas dibuat tidak mengerti

Dirinya kemudian makin menunduk ketika aroma keringat  bercampur bau teh dan citrus menusuk penciumannya. Aroma Taehyung. Aroma favorit Jeongguk.  Sekilas, Jeongguk juga dapat mendengar napas kasar Taehyung yang tersengal akibat berlari mengejar waktu. Begitu seksi dan menciptakan sensasi merinding pada sistem saraf Jeongguk.

Melalui pelupuk matanya, Jeongguk melirik pergerakan Taehyung yang mengeluarkan sesuatu dari kantong celana; topi abu-abu dengan lambang sekolah mereka. 

Taehyung memakai topi, dia juga tidak terlambat sekalipun nyaris. Namun tetap saja, tidak ada pelanggaran yang pemuda itu lakukan. Jadi, kenapa Taehyung harus repot-repot berpanas-panas begini dan bukannya menuju ke barisan kelas saja?

Ketika matanya mengilar sedikit ke atas, barulah Jeongguk paham. 

Rambut pemuda itu masih hijau terang.

Jeongguk mengulum senyum, dia yakin Taehyung lupa untuk mewarnai kembali rambutnya menjadi hitam setelah libur panjang. Karena itulah pemuda tersebut berakhir di siniatau mungkin nanti akan ke ruangan konseling untuk diberikan petuah dan mendapat poin peringatan.

Sesaat, Jeongguk merasa bahwa hukuman tidak terlalu buruk juga.

Jeongguk membuang napas, mencoba meredakan rasa gugupnya saat berada sedekat ini dengan seseorang yang telah dia sukai sejak kelas satu semester dua lalu. Namun kemudian, Jeongguk merasakan kepalanya seperti diletakkan sesuatu. 

Kemudian, ketika dia mendongak, Jeongguk mengernyit saat menemukan ada topi di sana. Disusul sebuah suara, "Lo balik ke barisan gih." 

Itu adalah Taehyungbegitu dekat di telinganya.

"Lo baris di sini cuma karna lupa pake atribut, kan?" bisiknya pelan, Taehyung lalu menarik tangan Jeongguk dan kemudian menggantikan posisi barisan pemuda itu, "Ntar abis apel, balikin topi gue," ujarnya lagi, "Tiga puluh lima ribu tuh kalo hilang. Sayang duit."

Komentar

  1. AKAHSHSHJSJSJS OMG INI LEBIHHH UWU DARI APAPUNM😭😭😭😭😭😭😭😭😭

    BalasHapus
  2. BARU JUGA GW MAU BILANG UDAH BBRP CHAPTER TAPI BLM ADA INTERAKSI TAEKOOK. EH DISINI AAAAAAAA JK INI KEBAHAGIAAN PERTAMA MU NAK 😭😭😭

    BalasHapus
  3. YAALLAH AKSHJAAJHSJAMNANNANSMNABAHHA

    BalasHapus
  4. SUMPAHSHSHSHSHDHD GATAU LAGIII AKU B A P E R

    BalasHapus
  5. ASKAHSKAJS GW KIRA TAEHYUNG BAKAL BODOAMAT SAMA JK AKHSKALSKS 😔🔫

    BalasHapus
  6. KENAPA RASANYA AKU YG BAPERRR HEYYY

    BalasHapus
  7. Padahal aku cuma baca, tapi aku baaper

    BalasHapus
  8. AAAAAGSGSHNSJNXJSJAJSJJD SAYANG TAEHYUNG

    BalasHapus
  9. AKDHDKSSHSKSDKSHSKZGSKSHDKDDHDKDHDKASKDJSKS CPAT TENTUKAN TANGGAL PERNIKAHAN GGUK

    BalasHapus
  10. BEGINI AJA UDAH GEMES TOLONGGGGGGG

    BalasHapus
  11. APENIIII....... YA TUHAN GA KUAT

    BalasHapus
  12. AHAHAHHAHAHAHA YAMPUN BAPER PGN TERIAK TAPI UDAH MALEM

    BalasHapus
  13. ASTAGA GA KUAT😭GINI AJA BAPER ASOSNOZBSOANALSBALZ😌

    BalasHapus
  14. SKSJAKA ITU CUMA KASI TOPI TAPI GUE LIAT NYA GEMES BANGET TOLONG

    BalasHapus
  15. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  16. JAHSJSJBXJAHXJABXJSBX GUE KOK NANGIS SIH PADAHAL CUMA KASIH TOPI DOANG😭

    BalasHapus
  17. SKSJSKSK SKSJSKSK KOOOOOOK INI UWUUUUUU😭😭😭😭

    BalasHapus
  18. Aaaakkkkhhhhh MAMAAAAA MAUUUUKK PACAR YANG KAYAK TEYUUNGGGG😭😭😭

    BalasHapus
  19. Askskskskbsiabaiaab anjirr aaa sweet bgt omonakk ga tau lagi dah

    BalasHapus
  20. AAAA GW BAPERR, INI UWUU BATT😭😭

    BalasHapus
  21. Uuuwww ... Kox jadi baper 😂😂😂

    BalasHapus
  22. ahsnmsmma ssnmama di pinjemin topi dong 😭😭😭😭

    BalasHapus
  23. Ceritaku banget😭 aku yang kentang, satu perempuan sempurna dan laki-laki yang aku cintai suka ke perempuan itu, org2 juga pro ke perempuan itu. Bedanya aku gak pernah diajak ngomong sama cowok yg aku suka itu hiksrot😭😭😭👌👌

    BalasHapus
  24. AAAAAAAAAAAAAA UWUUUU BANGED ANJIRR SKSNSKAKDNDN

    BalasHapus
  25. ya tuhannn pliss gw melting bgttt AAAAAAAAAAAAAAAA

    BalasHapus
  26. ANYING KOK UWU😭😭😭😭😭😭

    BalasHapus
  27. gue kesini gara gara tiktok😭😭

    BalasHapus
  28. Eheyyyy kenapa gw yg salting anjrot ksksksksks

    BalasHapus
  29. KENAPA MASA SMA KU TIDAK SEPERTI MEREKAAAA😭😭😭😭

    BalasHapus
  30. KAUM FUJO DAN SHIP TAEKOOK BERTERIAK HISTERIS KWKWK

    BalasHapus
  31. AAAAAAAA TANGGUNG JAWAB LO TAEEE AMBYAR AKU NIH😭😭😭

    BalasHapus
  32. GAK GAK BISA AKU DI GINIIN😭😭

    BalasHapus
  33. CUMA NGASI TOPI TP GEMASSS

    BalasHapus
  34. Gemes banget plsss kak taeee😭😭

    BalasHapus
  35. Membapver donk aku tuh 😭😭😭😭

    BalasHapus
  36. HABAJSUVSBZHAHB NGE PLAAYY PLS

    BalasHapus
  37. WPY BAPER😭😭😭😭✋🏻✋🏻✋🏻

    BalasHapus
  38. JSJSJSJSJK GINI DOANG ANJRIT HELPPP

    BalasHapus
  39. Goqpaabgzusoanahail OMMG BAPER BANGETTTT

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MUDITA; 246

Jeongguk tidak menyadari bahwa tubuhnya telah merosot ke lantai, air mata merembes melalui celah bulu lentiknya.Tidak ada  sekaan  dan usapan seperti biasa, kali ini Jeongguk membiarkannya tumpah begitu saja, mengalir untuk pertama kalinya dengan mulus melalui pipi hingga turun ke dagu. Rasanya sakit sekali. Dada Jeongguk begitu sesak, seakan tidak ada oksigen untuk bisa dikonsumsi parunya. Setiap taluan pada detak jantungnya mengantarkan denyut nyeri yang menjalar melalui aliran peredaran darahnya, menjadikan tubuh Jeongguk bergetar hebat oleh rasa remuk yang begitu hebat menghujam hatinya.   Jeongguk duduk dan meringkuk, terisak keras. Perkataan Bunda beberapa saat lalu mengawang di telinganya, sakitnya masih sama tiap kali ingatan itu berputar di memori Jeongguk, begitu sesak. Jeongguk sungguh-sungguh tidak mengharapkan kata itu keluar dari mulut Bunda untuk kedua kali. Alasan mengapa Jeongguk menjauh dari rumah, menghindar dari Bunda. Cukup sekali, cukup sekali Jeong...

MUDITA; epilogue (3.5/5)

“ Maaf.” Jeongguk menahan geli ketika keduanya telah berada di kamarnya. Taehyung yang salah tingkah adalah pemandangan menyenangkan untuk dilihat. Mereka baru saja dipergok oleh Nyonya Jeon beberapa saat lalu. Wajah pucat bundanya ketika menatap horor pada dirinya yang nyaris dilucuti oleh Taehyung di tempat terbuka pun masih terbayang di ingatan. Mereka kelabakan sewaktu teriakan Nyonya Jeon memecah suasana sensual di antara keduanya. Taehyung nyaris membuatnya terjerembab saat menurunkan Jeongguk dengan tiba-tiba. Jeongguk setengah menahan malu membenarkan pakaiannya yang tersingkap, sementara Taehyung hanya menyengir seperti orang kelimpungan dan mengucapkan hai canggung yang jelas dibalas delikan oleh Nyonya Jeon. “Kenapa minta maaf?” Jeongguk tergelak, mengambil posisi duduk di atas kasur menghadap Taehyung. Taehyung membuang napas keras-keras, “Yang tadi itu kelepasan.” Jeongguk mengangkat bahu tidak peduli, “Santai aja,” jawabnya ringan, “Bunda kaget doang pasti waktu tau anakn...

“The Moon and The Beautiful”

  “Aku mendapat pesan dari Namjoon  Hyung  beberapa saat lalu.” “ Hm ?” “Dia mencarimu, katanya kau menolak panggilannya dan tidak membuka pesan yang dia kirim.” “Aku menolak panggilannya?” “Ya, dan dia memintamu untuk ke ruangan kerjanya sekarang, ada yang ingin dibicarakan denganmu.” “Siapa?” “Namjoon  Hyung. ” “Apa katanya?” Sang lawan bicara — Jeongguk mulai merasa kesal, dia mendecih dan memutar bola mata jengah, menyaringkan nada bicaranya dan menekan setiap kata pada kalimatnya, “ Dia. Ingin. Kau. Ke. Ruangan. Kerjanya. Sekarang. ” “Namjoon  Hyung ?” Jeongguk menarik napas, setengah membanting stik  game- nya, ia kemudian bangkit dan melangkah menghampiri Taehyung. Pria besar itu tengah berbaring di sofa sejak beberapa jam lalu dengan pandangan fokus pada ponsel pintarnya. Dia bahkan mengabaikan Jeongguk ketika ditawari ajakan bermain  overwatch  bersama dan menolak panggilan serta tidak membaca pesan pribadi maupun pe...