Langsung ke konten utama

MUDITA; 336

Jeongguk menggeser pintu kaca sliding gelap yang ditempeli berbagai stiker dengan logo lebih besar  berukir tulisan "Ampersand 10 tattoos" pada tengah-tengahnya. Suasana yang dia rasakan ketika mulai melangkah masuk tidak jauh berbeda dengan studio tato milik Namjoon; temaram, beraroma seperti antiseptik berpadu tinta dan sabun, alunan musik yang berasal dari speaker, penuh mesin-mesin aneh, pajangan tinta,  dan contoh-contoh model tato yang ditempel di dinding.

Jeongguk telah memantapkan diri bahwa dia akan mentato tubuhnya hari. Dia sudah mengatur janji temu dengan Taehyung beberapa hari lalu, melakukan berbagai prosedur seperti yang telah dipinta oleh pemuda Kim itu dengan menjaga pola tidur, memenuhi asupan cairan pada tubuh, menghindari minum obat yang membuat darahnya menjadi encer, dan lainnya. 

Dalam artian, dia sudah siap.

Tapi saat sebuah suara wanita menyambut kehadirannya, mood Jeongguk jatuh seketika. Tidak ada yang salah sebenarnya. Wanita itu menyapanya penuh keramahan juga senyum yang mengukir di bibir. Mempersilakan Jeongguk duduk menunggu di sofa sementara Taehyung masih sibuk dengan pelanggannya dan secara sopan memberitahukan bahwa Taehyung kemungkinan baru akan selesai satu jam lagi. Yah, jika saja yang mengatakan itu bukanlah pacar Taehyung, Jeongguk pasti akan senang mendapat service selembut itu di tempat yang mencekam seperti ini.

Mengangguk mengerti, Jeongguk menanggapi celotehan Edrea sekenannya, duduk di sofa menghadap pintu hitam yang tertutup rapat dengan suara deritan mesin berasal dari dalam sana. Dia kemudian mengeluarkan ponsel untuk mengisi jenuh dan menunggu. Jeongguk sudah khatam dengan kegiatan menunggui seseorang, jadi satu jam bukan waktu yang lama.

Ketika suara deritan mesin sudah tidak ada, disusul kemudian pintu yang menjeplak terbuka dan sosok lelaki tambun yang telanjang dada keluar dari sana. Lelaki itu tersenyum puas ketika menuju Edrea, mengeluarkan setumpuk uang tunai dari dompetnya dan menerima satu kresek plastik transparan berisi salep disusul percakapan singkat yang terjalin di antara mereka terkait cara perawatan untuk tato baru di punggungnya yang masih kemerahan dan dibungkus wrap.

Telinga Jeongguk sedikit panas saat mendengar obrolan mereka ketika pria tambun itu berkata bahwa Edrea adalah seseorang yang beruntung karena memiliki kekasih berbakat seperti Taehyung, menghasilkan tawa tersipu dari wanita itu yang membuat Jeongguk merotasikan matanya dongkol. Sama sekali tidak tahu bahwa sedari tadi Kim Taehyung sudah berdiri di depan pintu, memandangi Jeongguk lama dan akhirnya berdeham singkat untuk membuat pria Jeon menyadari keberadaannya.

Jeongguk seketika terlonjak. Dia lantas berdiri, mengerjap beberapa kali dan kemudian dengan konyolnya terpesona. Taehyung dengan penampilannya yang sekarang benar-benar bajingan. Rambut panjangnya dikuncir ke atas dan dia hanya mengenakan T-shirt pendek hitam ditempeli tattoos apron yang juga berwarna senada hingga memperlihatkan keseluruhan tato di sebelah lengannya. 

Jeongguk menjerit dongkol dalam hati, Taehyung tidak seharusnya sepanas itu jika sudah tidak lagi menjadi miliknya. 

Kendikan dagu sebagai isyarat untuk masuk membuat Jeongguk terburu meraih ponselnya di meja, segera menyusul Taehyung yang sudah masuk lebih dulu dan menutup rapat pintu. 

"Tadi pagi makan nggak? Bikin tato nggak sebentar soalnya, takutnya lo laper nanti." Taehyung bertanya selagi mencuci bersih tangannya di wastafel.

"Makan," Jeongguk membalas, memperhatikan punggung Taehyung yang bergerak menuang sabun dan membasuh telapaknya. "Lo sendiri udah makan?"

Bibir Taehyung berkedut oleh pertanyaan polos yang keluar dari mulut Jeongguk, namun dia tetap menjawab, "Makan kok." 

Selesai mengelap kering tangannya menggunakan tisu, Taehyung menuju rak sudut, mengambil kain biru tipis dan membawanya ke bed tattoos kemudian melapisi permukaan kulit kursi tato itu dengan kain tadi. "Tadi malam tidur yang cukup, kan?" Taehyung bertanya lagi sementara dirinya melapisi kembali kain di atas kursi tato barusan dengan wrap untuk memastikan tempat duduk pelanggannya steril.

Jeongguk mengangguk sekalipun Taehyung tidak melihatnya. "Gue udah ikutin semua anjuran lo kemarin, gak perlu khawatir."

"Okay," Taehyung memasang latex gloves pada tangannya, membenarkan posisi sarung tangan itu agar nyaman digunakan selagi dia berkata pada Jeongguk, "Duduk aja di situ," tunjuknya pada bed tattoos yang tadi sudah Taehyung siapkan dan Jeongguk mengangguk kooperatif. Duduk dengan patuh sedangkan matanya menikmati segala kegiatan yang tengah Taehyung lakukan di ruangan dimana hanya ada mereka berdua di dalamnya.

"Jeongguk," Taehyung tiba-tiba berucap.

"Iya?"

Pemuda yang masih berkutat dengan latex-nya itu bertanya gamang, "Lo yakin mau ngetato tubuh lo?"

Berbeda dengan Taehyung yang tampak ragu akan keputusan pria itu, Jeongguk justru penuh semangat menyahut, "Yakin," jawabnya mantap.

Taehyung membalas gusar, berbalik menghadap Jeongguk dan mendekati pria itu. "Tato itu sakit."

Jeongguk mengangguk paham, "Gue tau kok. Bunyi mesinnya aja bikin pekak telinga."

Ditatapnya Jeongguk lamat-lamat, "Kalau lo tau sakit, kenapa masih mau?"

Taehyung mungkin menanyakan hal tersebut tanpa maksud apapun di dalam kalimatnya. Tapi otak Jeongguk menyinkronkan pertanyaan itu sebagai makna ganda. Entah kenapa dia merasa tersindir dan sesak menghantam dadanya. Berakhir dengan Jeongguk yang turut menanyakan hal serupa pada dirinya sendiri. Untuk apa Jeongguk melakukan ini? Dan mengapa dia tidak bisa berhenti sekalipun segala hal yang ada pada diri Kim Taehyung adalah racun

"Mungkin karna sakitnya deserve sama apa yang lo raih nanti?" jawab Jeongguk mengambang. Tidak yakin dengan ucapan sendiri.

Taehyung masih berusaha untuk menggoyahnya pendirian Jeongguk. "Nggak bakal hilang selamanya. Sekalipun lo hapus, tetap ada bekas."

"Gue tau, Taehyung. Lo udah kasih tau semuanya kemarin."

Taehyung mendengus gusar, tidak tahu lagi harus bagaimana pada bocah di hadapannya ini. Hingga berujung hanya pengulangan kalimat yang berhasil dirangkainya sebagai jawaban. "Tato itu sakit."

Jeongguk mulai merasa kesal. "Lo udah bilang dari tadi."

"Gguk," Taehyung berdecak, menyerah. Helaan napas kasar terdengar, "Listen, gue nggak mau nyakitin lo. Gue berani sumpah kalau tato itu sakit."

Jeongguk kehilangan suara. Tidak ingin menyakiti, katanya? 

Tiba-tiba Jeongguk tertawa hambar dan berucap separuh terkekeh, "Lo udah ngelakuin," tukasnya menusuk, namun kemudian dia melanjurkan dengan nada ringan, "Sakit tato doang nggak bakal berasa, tenang aja."

Taehyung sontak terdiam, rahangnya mengetat dan matanya yang mulai memerah memendar kosong. Jeongguk yang menyadari perubahan atmosfir di antara keduanya cepat-cepat mengubah topik obrolan,  tidak ingin mengubah hari ini menjadi bencana dan berujung pertengkaran tak bermuara. Jeongguk tidak ingin kehilangan Taehyung lagi, sekalipun itu sudah terjadi.

"Lo juga tatoin badan, tuh." Jeongguk menunjuk pada lengan Taehyung yang penuh ukiran tinta hitam, "Lo aja bisa nahan sakitnya, masa gue enggak?"

Ada perasaan lega yang menghinggapinya ketika Taehyung kembali melemas dan rautnya berubah normal. Pria Kim ikut melirik goretan tato miliknya sendiri, memikirkan ucapan Jeongguk barusan namun kemudian dia menggeleng lagi, dia tetap tidak bisa melakukannya.

"Tapi"

"Lo nggak mikir kalo diri lo lebih kuat dari gue kan?" Jeongguk segera memotong, memandang penuh selidik dengan mata menyipit. "Gue juga cowok, kalau lo lupa."

"Ya, oke." Taehyung pada akhirnya mendesah kalah, "Tapi pake krim anestesi, ya? Buat redain sakit."

Jeongguk hanya mengangguk, sementara Taehyung mulai mengambil beberapa krim anestesi. Berharap itu nantinya akan membuat kulit Jeongguk  menjadi mati rasa agar mengurangi efek sakit tusukan jarum ke kulit. 

"Omong-omong," Taehyung kembali pada Jeongguk dengan membawa tiga botol krim anestesi berbeda warna di tangan, meletakkan di atas meja yang juga terbungkus wrap lalu berucap, "Lo mau tato di bagian mana?"

Jeongguk menyahut ringan, "Pinggul."

Taehyung seketika tersedak.

Apa?

Komentar

  1. waitttt, emg kenapa klo di pinggul??? otak gua ga sampe sana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo bagian pinggul diliatin, kira2 yang keliatan apa lagi? Terus efeknya ke Tae apa:D

      Hapus
  2. "Pinggul" GUE KETAWA BANGET HAHAHAHHAHA

    BalasHapus
  3. AVV PINGGUL, apaga nyeri kook👀👀👀👀

    BalasHapus
  4. Balasan
    1. gila aja, ada edrea woy. sebenci bencinya gue sama edrea, ga tega juga gue liat dia sakit hati waktu dengar gguk desah karna tae😭

      Hapus
    2. njim emng mau di ewe😭😭😭😭😭

      Hapus
  5. Teruskan guk. Seneng banget aku bacanya Awok awokkkkkkkk

    BalasHapus
  6. HEH GGUK JANGAN MAEN MAEN JANGAN MAEN MAEN 😇🔥

    BalasHapus
  7. G selangkangan aja sklian 🤗

    BalasHapus
  8. BENERAN DI PINGGUL DONG WKWKWK

    BalasHapus
  9. wkskdjsksldkskks kabar hati taehyung gmn yh

    BalasHapus
  10. XJDJDJDJJDJDKKSKKSJDJJDJXJJDJDJXKKXKSJDUDIDKJXJJXJXNKDKDMNXNXJXJXJJEKKSMSNXNXNXBBCHDUDUDJKSKSMNSNXXN

    BalasHapus
  11. hahahahHAHAHAHHAHAH sadar ga sadar gua tertawa evil

    BalasHapus
  12. Kujadi keinget tato pinggul nya ggukie di interlude

    BalasHapus
  13. Anjing aku ketawa 😭🤣🏋️‍♂️

    BalasHapus
  14. Hahaha kenapa ta3? Gk kuat tah iman lo? Wkwk

    BalasHapus
  15. kayanya gguk milih bagian pinggul itu karena dia tau daerah itu tertutup, jadi mungkin aman pikirnya. untuk saat ini, kedepannya bisa jadi mamanya bakal tau juga.

    BalasHapus
  16. YAH KAN PINGGULNYA SENSIYIF NYA JUNGKOOK LAH.. AHYA.. SEMANGAT YAH GGUK KAMI SUKA KAMU GINI..JADI GA TETANG TERANGAN AMAT MESKI SAKIT DAN CINTA MASIH ADA

    BalasHapus
  17. Balasan
    1. Anjir gue bacanya blowj*b 😭😭 berdosa bgt

      Hapus
  18. AHAHAHAHHAHA ANJIR SKSJKSJSJSJSJJSJ ABIS NTU E W DEH HAHAHAHAHHAHAHAHA

    BalasHapus
  19. MAMPOOSSS DAH LU TAE, SI GGUK MAUNYA DI PINGGUL JSJSNSBSMSNJSMSNS

    BalasHapus
  20. paha atas aja, banyak dagingnya

    BalasHapus
  21. Mantap gue ketawa kok ga minta di selangkangan aja gguk

    BalasHapus
  22. dah sedih kesel pas gguk bilang pinggul gue ketawa dong wkwkwk mampus

    BalasHapus
  23. HAHAHAHAH TAE KUAT KAN YA ?

    BalasHapus
  24. Inget gak dulu awal Taehyung muji Jk apa???? Bokongnya sekel 😂 akankah Taehyung merasa kuat sekarang hmmmmmm

    BalasHapus
  25. BWAHAHAHAHA AYOK BERANI JANGAN BERHENTI

    BalasHapus
  26. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  27. KAK LUN AKU NGAKAK BNGT MAKASIHH BIKIN MOOD KUBALIK LAGI HSHSH😔♥️

    BalasHapus
  28. DAHLAH GEASSS LANGSUNG NGENSKUYY AJAA WKWKKWKW

    BalasHapus
  29. Gak kurang kebawah tuh gguk? Siapa tau mau di pantat nato nya aww

    BalasHapus
  30. ANJRIT DI PINGGUL AHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA

    BalasHapus
  31. LANJOTT GGUKKK GUA SUKA LO GINIII

    BalasHapus
  32. ihhh gapapa bagus bgt dipinggul

    BalasHapus
  33. Mantap gguk lanjutkan😡👍

    BalasHapus
  34. SUDAH GUE DUGA GGUK BAKAL TATTO DI TEMPAT ANEH2

    BalasHapus
  35. Numpang promo ya Admin^^
    ayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
    dengan minimal deposit hanya 20.000 rupiah :)
    Kami Juga Menerima Deposit Via Pulsa & E-Money
    - Telkomsel
    - GOPAY
    - Link AJA
    - OVO
    - DANA
    segera DAFTAR di WWW.IONPK.ME (k)
    add Whatshapp : +85515373217 x-)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MUDITA; 246

Jeongguk tidak menyadari bahwa tubuhnya telah merosot ke lantai, air mata merembes melalui celah bulu lentiknya.Tidak ada  sekaan  dan usapan seperti biasa, kali ini Jeongguk membiarkannya tumpah begitu saja, mengalir untuk pertama kalinya dengan mulus melalui pipi hingga turun ke dagu. Rasanya sakit sekali. Dada Jeongguk begitu sesak, seakan tidak ada oksigen untuk bisa dikonsumsi parunya. Setiap taluan pada detak jantungnya mengantarkan denyut nyeri yang menjalar melalui aliran peredaran darahnya, menjadikan tubuh Jeongguk bergetar hebat oleh rasa remuk yang begitu hebat menghujam hatinya.   Jeongguk duduk dan meringkuk, terisak keras. Perkataan Bunda beberapa saat lalu mengawang di telinganya, sakitnya masih sama tiap kali ingatan itu berputar di memori Jeongguk, begitu sesak. Jeongguk sungguh-sungguh tidak mengharapkan kata itu keluar dari mulut Bunda untuk kedua kali. Alasan mengapa Jeongguk menjauh dari rumah, menghindar dari Bunda. Cukup sekali, cukup sekali Jeong...

MUDITA; epilogue (3.5/5)

“ Maaf.” Jeongguk menahan geli ketika keduanya telah berada di kamarnya. Taehyung yang salah tingkah adalah pemandangan menyenangkan untuk dilihat. Mereka baru saja dipergok oleh Nyonya Jeon beberapa saat lalu. Wajah pucat bundanya ketika menatap horor pada dirinya yang nyaris dilucuti oleh Taehyung di tempat terbuka pun masih terbayang di ingatan. Mereka kelabakan sewaktu teriakan Nyonya Jeon memecah suasana sensual di antara keduanya. Taehyung nyaris membuatnya terjerembab saat menurunkan Jeongguk dengan tiba-tiba. Jeongguk setengah menahan malu membenarkan pakaiannya yang tersingkap, sementara Taehyung hanya menyengir seperti orang kelimpungan dan mengucapkan hai canggung yang jelas dibalas delikan oleh Nyonya Jeon. “Kenapa minta maaf?” Jeongguk tergelak, mengambil posisi duduk di atas kasur menghadap Taehyung. Taehyung membuang napas keras-keras, “Yang tadi itu kelepasan.” Jeongguk mengangkat bahu tidak peduli, “Santai aja,” jawabnya ringan, “Bunda kaget doang pasti waktu tau anakn...

“The Moon and The Beautiful”

  “Aku mendapat pesan dari Namjoon  Hyung  beberapa saat lalu.” “ Hm ?” “Dia mencarimu, katanya kau menolak panggilannya dan tidak membuka pesan yang dia kirim.” “Aku menolak panggilannya?” “Ya, dan dia memintamu untuk ke ruangan kerjanya sekarang, ada yang ingin dibicarakan denganmu.” “Siapa?” “Namjoon  Hyung. ” “Apa katanya?” Sang lawan bicara — Jeongguk mulai merasa kesal, dia mendecih dan memutar bola mata jengah, menyaringkan nada bicaranya dan menekan setiap kata pada kalimatnya, “ Dia. Ingin. Kau. Ke. Ruangan. Kerjanya. Sekarang. ” “Namjoon  Hyung ?” Jeongguk menarik napas, setengah membanting stik  game- nya, ia kemudian bangkit dan melangkah menghampiri Taehyung. Pria besar itu tengah berbaring di sofa sejak beberapa jam lalu dengan pandangan fokus pada ponsel pintarnya. Dia bahkan mengabaikan Jeongguk ketika ditawari ajakan bermain  overwatch  bersama dan menolak panggilan serta tidak membaca pesan pribadi maupun pe...