Taehyung
mengenal Park Jimin secara resmi saat duduk di bangku perkuliahan bersama
dengan Kim Mingyu—pemuda gemilang yang cerdas,
berwibawa, penjilat kesayangan para dosen. Rambutnya selalu disisir klimis rapi, rutin
memakai kemeja berkerah, kaca mata baca bertengger di wajah, dan tidak pernah
mengambil jatah tiga kali absensi dari pihak fakultas; alias pria itu turun
kuliah benar-benar setiap hari.
Sedangkan
Jimin hanya pria biasa yang banyak omong dan senang bertingkah seperti seorang
ibu dalam lingkup pertemanan mereka. Jimin adalah moodbooster. Pembawaan ceria, ramah, serta mudah tertawa dari
pemuda itu menciptakan tali penghubung diantara sikap Mingyu dan dirinya yang
saling bertolak belakang.
Sebenarnya,
alasan Taehyung bisa berkawan dengan Mingyu pun karena Jimin yang memasukkannya
dalam circle pertemanan mereka
berdua. Padahal, Taehyung hanya tertarik untuk mendekati Jimin, hendak mencari
tahu seperti apa orang yang dulu menjadi penyebab dirinya ditolak Jeongguk. Dan
kalau memungkinkan, dirinya bisa mengajak pria ini berpacaran lalu
memamerkannya pada pemuda Jeon nanti kalau sewaktu-waktu mereka akan
dipertemukan kembali.
Jimin
pun kala itu memberikan respon positif, menerima segala intensitas dan
perhatian yang dia berikan, beberapa kali pergi berkencan dan menonton bioskop
bersama, atau sekadar ikut Taehyung dalam aksi demo ke gedung instansi
pemerintahan.
Tepat
ketika Taehyung berpikir bahwa dia mulai menyukai Jimin, pemuda itu tiba-tiba
datang padanya dengan wajah ceria sambil menyeret Mingyu, “Hari ini gue traktir
lo makan, sana pesen apa aja, gue bayarin deh.”
Taehyung
saat itu tidak memahami situasi yang tengah dihadapinya, hingga ketika Jimin
berkata seraya menyunggingkan senyum tercerahnya, “Gue sama Mingyu resmi, kita jadian.”
Untuk
kedua kalinya, Taehyung merasa dipermainkan.
Taehyung
menarik Mingyu keluar kantin menuju halaman kampus, melayangkan hantaman
bertubi-tubi pada seluruh tubuh Kim Mingyu sebelum dirinya didorong menjauh
oleh sosok Jimin yang balik memukul rahangnya.
“Kontrol
diri lo, Taehyung!” Jimin berteriak tepat di wajah Taehyung setelah berhasil
menindih pemuda itu.
Taehyung
meludah ke samping bersama darah yang bercampur air liurnya, dia menepis kasar
cengkraman Jimin pada lehernya, “Kalo nggak suka sama gue, harusnya lo bilang
dari awal,” giginya bergemelatuk menahan emosi agar hasratnya untuk melempar
Jimin tidak terealisasikan, “Jangan
kayak bocah yang suka ngasih harapan nonsense
dan buang-buang waktu gue.”
Diluar
perkiraan, respon yang diberikan Jimin justru gelak tawa penuh sarkas, “Apa
kata lo?” desisnya tajam, matanya menatap Taehyung nyalang, “Harusnya orang
yang marah di sini itu gue, bukan lo.” Jimin terkekeh hambar, “Bukannya lo yang
permainin gue? Lo deketin gue karena dendam nggak masuk akal lo saat masalah
hidup kita bahkan cuma sebatas nangis kalo mainannya direbut. Iya, kan?”
Melepaskan
cengkramannya, Jimin beringsut mundur, “Diumur lo yang segitu aja, lo udah
punya rasa kebencian sebegitu besar dimata lo,” Jimin menjeda sejenak,
tatapannya berubah nanar, “Apa nggak ada yang ngajarin lo buat ngerti bahwa
dunia ini nggak selamanya A dibalas A, B dibalas B, dan C dibalas C, Kim
Taehyung? Apa lo nggak pernah dikasih tau definisi menerima dan belajar dari pengalaman itu?”
Sebelum
berbalik meninggalkan Taehyung, Jimin berucap sekali lagi, “Vice versa
nggak selamanya valid untuk lo terapin dalam hidup. Lo manusia, sesekali
bersikap ikhlas dan tanpa pamrih itu nggak ada salahnya.”
Tapi
pada akhirnya, Jimin kembali pada Taehyung dan menjalin pertemanan lagi dengan pemuda itu ketika mengetahui fakta bahwa Mingyu juga serupa.
Pantas
saja pria itu tahu detil masa lalu Taehyung ketika SMA, segala kisah Jeongguk
si anak manis yang mengejar-ngejar
Taehyung dan drama penolakan yang melibatkan namanya, serta niat terselubung
Kim Taehyung dan maksud semua pendekatan yang pria itu lakukan terhadapnya
hingga membuat Jimin terbawa suasana.
Sebab, Mingyu menyukai remaja labil Jeongguk
yang sayangnya memusatkan dunianya hanya pada Kim Taehyung.
Lalu,
keduanya sepakat memutuskan hubungan karena baik Jimin dan Mingyu sama-sama tahu, tidak ada cinta diantara keduanya. Jimin
hanya menjadikan Mingyu pelampiasan, sedang Mingyu sendiri menjadikan Jimin ajang
balas dendam pada Taehyung karena telah merebut hati Jeongguk-nya.
Oh WOOOWWW
BalasHapusYAALLAH
BalasHapusSungguh pagi yg rumit ya..
BalasHapusSemoga saudara semua pemeran au kak Lunar lekas sembuh dari sakit hati dan dendam yg tak berujung itu ya ☺
apa ni apa ni
BalasHapusribet bgt kisah cintanya njir
BalasHapusIni lebih rumit dari hedset gua dipagi hari
BalasHapusNo words...
BalasHapusOMO OML RUMIT BGT GILA
BalasHapussudah ribet sejak dini:)
BalasHapusBarusan baca slump otak ku meledak di tambah ini.. keong saja lah akooh
BalasHapusokay.. sumpah anjir ga habis pikir
BalasHapustaehyung sm ak aja fix
BalasHapusLbih ribet dibanding mslh hdup gw😆
BalasHapusTyda bisa berkata-kata lagi saya😳
BalasHapusSaya menyerah suhu🙏
ribet bangeg si setan 😭
BalasHapusOMAYGAT !!!
BalasHapusBENAR BENAR MEMBANGONGKAN
rumit banget asliii,kek smpe gue kebawa alur ngerasa ikut andil dlm masalah ini 😭
BalasHapusanjir :)
BalasHapusWADUUUUH AGA RUMIT YHH😭
BalasHapus