Langsung ke konten utama

MUDITA; 87

Sebenarnya, Jeongguk merasa sedikit kecewa ketika Jimin mengatakan padanya bahwa Taehyung tidak bisa ikut bergabung bersama mereka. Yang otomatis, Bambam dan Mingyu juga tidak akan ikut. Dua pemuda itu adalah itik setia Taehyung. Jika Taehyung membolos, maka mereka akan ikut membolos. Atau ketika Taehyung menghabiskan waktu istirahat di belakang sekolah, keduanya memilih membeli jajanan dan dibungkus untuk di bawa ke tempat Taehyung yang tidur di atas gazebo dan memakannya di sana. 

Tapi tidak apa-apa. Masih banyak waktu untuk Jeongguk bisa memperlihatkan kecacatan pada diri Park Jimin. 

Setahu Jeongguk, Taehyung tidak menyukai tato. Pria itu pernah bercuit di sosial media miliknya bahwa dia tidak akan pernah menusukkan jarum berisi tinta itu pada tubuhnya. Jadi, pikir Jeongguk, jika pemuda itu melihat Jimin menato badannya, bisa saja pandangan Taehyung terhadap Jimin akan berubah. Taehyung akan menganggap Jimin anak nakal yang liar. Bukan lagi remaja inosen berhati malaikat surga yang memiliki senyum meneduhkan melalui kedua bola mata indahnya.

Terlebih, entah bagaimana, Jeongguk merasa kepercayaan dirinya menjadi meningkat ketika dia melihat kesedihan di wajah saudaranya itu. Rasanya menyenangkan kala gurat muram terpancar dari obsidian Jimin yang biasanya berpendar cerah; sangat memuakkan

Ditambah, Jimin tampak tidak nyaman, terlihat dari dia yang selalu menyembunyikan badannya di balik punggung Jeongguk dan terus menutupi tatonya menggunakan telapak tangan. 

Tidak ada lagi Jimin si manusia penuh kepercayaan diri tinggi yang selalu bersinar, melainkan  hanya sosok Park Jimin yang sedang membutuhkan tempat bersembunyi. Kegiatan rutinitas Jeongguk  setiap hari.

Jeongguk melirik sekeliling, sebenarnya, dia agak takut dengan keramaian disepanjang koridor yang mereka lalui. Namun, ekspresi canggung Jimin bukan hal yang patut dia lewati begitu saja. Jeongguk ingin melihat Jimin merasakan sekali saja apa itu ketidak percaya dirian, awkward dengan lingkungan sekitar, dan menjadi kecil

Senyum Jeongguk tidak mampu dia bendung saat  menangkap gerak-gerik Jimin yang setengah gugup membalas sapaan orang-orang serta tatapan aneh penuh keingin tahuan dari siswa-siswa yang memandangi mereka. 

"Gguk," Jimin berkata pelan, melirik sekitar mereka waspada, "Kita ke kelas aja bisa nggak?" pintanya memelas," Kan tadi udah makannya."

"Nanti dulu," balas Jeongguk, melajukan langkah agar Jimin tidak bisa bersembunyi di punggungnya, "Gue udah lama nggak liat-liat sekolah. Lama banget nggak keluar pas istirahat soalnya."

Niat Jeongguk adalah untuk mencari Taehyung. Dia ingin Taehyung melihat Jimin, dan juga dirinya

Jeongguk sudah mengubah penampilan. Memotong rambut, memakai sepatu baru, melepas dua kancing teratasnya, dan memakai beberapa gelang tali seperti yang sering Taehyung kenakan. Jeongguk ingin pamer. Tapi sayangnya tadi Taehyung tidak masuk kelas, entah ke mana. Taehyung memang suka melewatkan jam mata pelajaran Kewarganegaraan, jadi Jeongguk juga sudah menduga.

Mereka berjalan melewati tempat ibadah, Jeongguk beralasan pada Jimin jika dia ingin mampir ke perpustakaan yang letaknya berada di ujung koridor sudut sekolah. Padahal, dia hanya ingin lewat di sana, kalau-kalau Taehyung juga sedang berada di sekitar perpustakaan yang tempatnya berada dekat dengan jalan menuju belakang sekolah. 

Dan benar saja, tepat di persimpangan koridor, Jeongguk melihat Taehyung muncul dan berjalan ke arah keduanya. Tampan seperti biasa bersama jaket jeans birunya yang sudah lusuh juga rambut hitam yang mulai berubah kecoklatan karena luntur. 

Jeongguk merasa salah tingkah, agak gugup dia mengusahakan wajahnya tetap terlihat biasa saja saat mereka berpapasan. Jeongguk berharap Taehyung akan menyapanya, mengomentari gaya berpakaiannya yang baru, atau sedikit memujinya supaya Jeongguk merasa tidak sia-sia telah melakukan ini semua agar sedikit saja terlihat di mata orang yang sudah ditaksirnya hampir dua tahun lamanya.

Dan Jeongguk sudah akan menelan kecewa ketika Taehyung tampak tidak bereaksi apa-apa selama melewati mereka berdua. Bahkan tidak melirik sama sekali Jimin yang ada di belakangnya. Padahal, Jeongguk sudah mengusahakan agar tato Jimin tertangkap mata Taehyung dengan menarik tangan saudaranya supaya dia tidak bisa menutupi goretan tato itu. 

Tapi kemudian, suara Taehyung menghentikan langkah Jeongguk.

"Gguk."

Jeongguk berpaling, mengulum senyum tertahan beserta gejolak antusias yang meggebu ketika tatapan keduanya bertemu. Mengusahakan sekeras mungkin agar dia tidak menunduk, atau latihannya selama ini berakhir percuma. Taehyung akan tetap melihatnya sebagai pecundang tidak menarik yang bisanya hanya tersipu malu seperti orang bodoh.

"Iya?" suaranya dia buat setenang mungkin dan lembut.

Taehyung melangkah mendekat, memangkas jarak di antara keduanya, "Lo ubah penampilan?" komentarnya memindai Jeongguk dari atas sampai bawah, mengamati perubahan Jeongguk yang agak mirip dengan style-nya. Mulai dari potongan rambut hingga akesoris gelang-gelang di tangan Jeongguk. Bahkan pria itu juga memakai tiga cincin di masing-masing jari seperti Taehyung.  "Tapi nggak papa sih," Taehyung mengendikkan bahu santai,  "Lakuin aja apa yang lo mau," ditatapnya dalam bola mata Jeongguk, "Asal lo suka dan itu atas keinginan lo sendiri," tekannya di akhir kalimat.

Pandangan Taehyung lalu teralih pada Jimin yang sedari tadi diam dan menunduk. Bukan Jimin biasa yang akan menyapanya dengan penuh energi dan senyum ramahnya yang menular. Diliriknya tato di bagian lipatan lengan kanan Jimin yang masih memerah, dan Taehyung kontan tersenyum sekilas, "Jim, tato lo bagus juga."

Jimin sedikit tersentak atas ucapan Taehyung, "Eh?" dia mengangkat wajahnya perlahan, "Bagus?"

Taehyung mengangguk, mencondongkan tubuhnya ke arah Jimin dan meraih tangan kanan pemuda itu hati-hati, "Ngetato di mana? Rapi banget."

Jimin sempat melirik sebentar pada Jeongguk yang menatapnya balik dengan kilat emosi teredam, maka dengan cepat Jimin menarik tangannya dan membalas kikuk, "Leaf Tatto's?" ujarnya setengah mengingat-ngingat, "Yang ngetato gue kemaren namanya Kim Namjoon kalo nggak salah."

Taehyung nampak terkejut, "Pantes kayak kenal bentukan tulisan begini, lo nato di tempat temen gue ternyata."

Mendengarnya, Jimin melebarkan bola matanya, "Masa?" ungkapnya benar-benar tidak menyangka, "Dia orangnya ramah banget, ganteng juga, hehehe," senyum Jimin yang sejak pagi tidak menghias mukanya kini mulai memancar kembali,"Salamin ya?"

"Oke," angguk Taehyung, "Harusnya kalo lo sendiri yang mau nato tubuh lo," tatapan Taehyung mengilar sekilas pada Jeongguk dengan raut tak terbaca sebelum beralih pada Jimin, "Lo hubungin gue aja. Dia pasti bakal ngasih gratis."

Taehyung kemudian melepas jaketnya, "Pake ini," sodornya pada Jimin yang disambut tatapan bingung dari pemuda itu, "Buat nutupin pas ke kelas nanti. Lo nggak mau ke-gap guru, kan?" tuturnya yang dibalas anggukan polos dari Jimin. 

"Karna lo milih bikin tato di tangandan pasti bakal keliatan," ucap Taehyung lagi,  "Solusi yang bisa gue tawarin cuma lo pura-pura sakit beberapa hari dan pake jaket pas mata pelajaran biar gak keliatan guru," dia menjeda, "Sisanya gue serahin ke lo sendiri gimana nanganinnya. Soalnya sekolah nggak perbolehin siswa buat bikin tato, lo bakal dapet poin dan dipanggil orang tua."

Usai berkata itu, Taehyung hendak beranjak pergi, namun suara Jeongguk membuat langkahnya berhenti.

"Taehyung?" panggilnya, "Bukannya lo nggak suka tato?"

Hening sejenak, "Gue suka," ucap Taehyung tanpa menoleh pada Jeongguk, "Kapan gue bilang gue nggak suka tato?"

Jeongguk terhenyak, "Lo katanya nggak mau nato badan.."

Taehyung sebenarnya ingin bertanya pada Jeongguk dari mana informasi miring itu dia dapatkan, namun ketika ingatannya terbawa pada postingan foto serta reply di media sosial Twitter, Taehyung menjadi paham. Dia kemudian membuang napas kasar, "Nggak mau bukan berarti gue nggak suka orang yang pake tato."

Komentar

  1. kadian sm jeongguk tp kesel juga sama dia tapi sayang tapi ahelah ngapain si :(

    BalasHapus
  2. KAK BIKIN JUKINYA LEMAH AJA NAPA AKU KESEL

    BalasHapus
  3. Jungkook apapun yang kamu lakuin, aku tetel sayang bgttt sama kamu.

    BalasHapus
  4. GGUK AYO MENDING KAYA DULU AJA TAHAN SAMPAI LULUS HABIS ITU PERGI YANG JAUH DARI MEREKA CARI KEBAHAGIAN VERSI KAMU SENDIRI 😭😭

    BalasHapus
  5. Gguk, apapun yang kamu lakuin itu tetep bakal selalu salah di mata orang orang, kamu gak bakal pernah bener, jadi mending kamu balik aja ke sifat mu yang diem. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iyaa, kesian liat Juki kayak gini 😭😭
      Seneng liat dia berubah tapi ga gini

      Hapus
  6. GUE NANGIS BGT ANJIR KASIAN JEONGGUK

    BalasHapus
  7. NAH KAN GGUK APA GUE BILANG, MENDING LU JD UKE PENDIEM BAE:((

    BalasHapus
  8. EMANG PALING BENER LU DIEM AJA UDAH GAUSAH LAH SEGALA BERUBAH GINI KAN??? JUKI YANG NGERASA TAPI KOK GUA YANG AWKWARD :(

    BalasHapus
  9. Lama lama nih jeongguk bukan suka lagi jatuhnya jadi obsesi

    BalasHapus
  10. Gguk.. udah yuk, jadi introvert aja kyk biasanya. Keluar dari zona nyaman itu bikin lo nyesel. Sudut pandang gue sih sebagai orang introvert :(

    BalasHapus
  11. Kook lu kalo mau show up jangan jadi jahat gini juga dong😭

    BalasHapus
  12. kuk mau berubah buat disuka ma doi boleh tp jan sampe ngelakuin hal yg menjatuhkan org lain salah bat itu udh yuk balik introvert lg yuk

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. Ka zuzur apa aku harus nyerah aja ya ini baca au 😭😭 ga kuat aku tapi penasaran yatuhan apa salaj dan dosaku sayang 😭😭😭

    BalasHapus
  15. UDH GGUK HEI SKSKS😰🤲🏻

    BalasHapus
  16. GGUK, LEMAH AJA UDAH, JANGAN JADI BAD GUY GINI����

    BalasHapus
  17. GGUKI GUE NGATAIN LO ANJING. BODOHHHHHB UDH TAHAN DULU SMPE LO LULUS HUEEEEE

    BalasHapus
  18. jung plis lo memding diem aja deh, gue tau pasti sakit tapi kalo lo buat sesuatu malah lo jadi salah, perbuatan lo salah 😭
    ayo balik dulu lagi aja, diem kali udah lulus minggat aja 😭

    BalasHapus
  19. Gguk yg kamu lakuin itu salah, lama" nanti jd obsesi

    BalasHapus
  20. Kebalik harusnya yang jadi Jimin tuh Jungkook 😭😭 kasian JK 😭😭😭

    BalasHapus
  21. kasihani jungkook aku plis, mau meluk anak gantengggg:(((

    BalasHapus
  22. TAMBAH KIT ATI KAN JADINYA😭

    BalasHapus
  23. KIRAIN SI JIMOT DITATOIN BAKALAN BIKIN RADA ADEM ANGST NYA, EH GTAUNYA MAKIN NAMBAH ANJROT DEMI UDEL NEPTUNUSSSSS💨

    BalasHapus
  24. Gabisa berkata²😭juki jgn gitu dong😭

    BalasHapus
  25. SUMPAH GAK SUKA SAMA GUKI YANG KEK GINI!😭

    BalasHapus
  26. AAARGGGH KEZELL BANGEDDD😭😭😭

    BalasHapus
  27. KEZEL TPI MONANGIS KEZIANN JUNGKOOK HUAAA

    BalasHapus
  28. Kan😭 lagian tae knp kek gitu 😭 diakan tau klo jk suka ama dia kenapa kenapa kenapaaa😭

    BalasHapus
  29. Kadang gw kesel sama Jimin, kadang sama Jeungook miann😭😭

    BalasHapus
  30. gguk jangan terlalu di tunjukin ntar taehyung nya malah ilfeel sama lo😭

    BalasHapus
  31. Demiii apaa gue nangiss kit atii woyy😭😭😭😭

    BalasHapus
  32. Udah paling ebenr lo tuh diem aja guk anjir

    BalasHapus
  33. Aduh pusing, kayanya gabakal kuat deh lanjutinnya kaya terlalu jleb jleb ke hati 😭😭😭😭

    BalasHapus
  34. Perna di posisi pengen marah, pengen sedih, pengen seneng ga sih. Nah itu km rasain skrang !!!

    BalasHapus
  35. Taehyung adlh gue, gue gk suka tatto itu kotor menurut gue klok buat di badan gue, but bkn berarti gue gk suka org brtatto

    BalasHapus
  36. WOI ANJRIT GW KASIAN BANGET SAMA JEONGGUK😭😭 kesel tapi gatau mau kesel ke siapa:(

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MUDITA; 246

Jeongguk tidak menyadari bahwa tubuhnya telah merosot ke lantai, air mata merembes melalui celah bulu lentiknya.Tidak ada  sekaan  dan usapan seperti biasa, kali ini Jeongguk membiarkannya tumpah begitu saja, mengalir untuk pertama kalinya dengan mulus melalui pipi hingga turun ke dagu. Rasanya sakit sekali. Dada Jeongguk begitu sesak, seakan tidak ada oksigen untuk bisa dikonsumsi parunya. Setiap taluan pada detak jantungnya mengantarkan denyut nyeri yang menjalar melalui aliran peredaran darahnya, menjadikan tubuh Jeongguk bergetar hebat oleh rasa remuk yang begitu hebat menghujam hatinya.   Jeongguk duduk dan meringkuk, terisak keras. Perkataan Bunda beberapa saat lalu mengawang di telinganya, sakitnya masih sama tiap kali ingatan itu berputar di memori Jeongguk, begitu sesak. Jeongguk sungguh-sungguh tidak mengharapkan kata itu keluar dari mulut Bunda untuk kedua kali. Alasan mengapa Jeongguk menjauh dari rumah, menghindar dari Bunda. Cukup sekali, cukup sekali Jeong...

MUDITA; epilogue (3.5/5)

“ Maaf.” Jeongguk menahan geli ketika keduanya telah berada di kamarnya. Taehyung yang salah tingkah adalah pemandangan menyenangkan untuk dilihat. Mereka baru saja dipergok oleh Nyonya Jeon beberapa saat lalu. Wajah pucat bundanya ketika menatap horor pada dirinya yang nyaris dilucuti oleh Taehyung di tempat terbuka pun masih terbayang di ingatan. Mereka kelabakan sewaktu teriakan Nyonya Jeon memecah suasana sensual di antara keduanya. Taehyung nyaris membuatnya terjerembab saat menurunkan Jeongguk dengan tiba-tiba. Jeongguk setengah menahan malu membenarkan pakaiannya yang tersingkap, sementara Taehyung hanya menyengir seperti orang kelimpungan dan mengucapkan hai canggung yang jelas dibalas delikan oleh Nyonya Jeon. “Kenapa minta maaf?” Jeongguk tergelak, mengambil posisi duduk di atas kasur menghadap Taehyung. Taehyung membuang napas keras-keras, “Yang tadi itu kelepasan.” Jeongguk mengangkat bahu tidak peduli, “Santai aja,” jawabnya ringan, “Bunda kaget doang pasti waktu tau anakn...

“The Moon and The Beautiful”

  “Aku mendapat pesan dari Namjoon  Hyung  beberapa saat lalu.” “ Hm ?” “Dia mencarimu, katanya kau menolak panggilannya dan tidak membuka pesan yang dia kirim.” “Aku menolak panggilannya?” “Ya, dan dia memintamu untuk ke ruangan kerjanya sekarang, ada yang ingin dibicarakan denganmu.” “Siapa?” “Namjoon  Hyung. ” “Apa katanya?” Sang lawan bicara — Jeongguk mulai merasa kesal, dia mendecih dan memutar bola mata jengah, menyaringkan nada bicaranya dan menekan setiap kata pada kalimatnya, “ Dia. Ingin. Kau. Ke. Ruangan. Kerjanya. Sekarang. ” “Namjoon  Hyung ?” Jeongguk menarik napas, setengah membanting stik  game- nya, ia kemudian bangkit dan melangkah menghampiri Taehyung. Pria besar itu tengah berbaring di sofa sejak beberapa jam lalu dengan pandangan fokus pada ponsel pintarnya. Dia bahkan mengabaikan Jeongguk ketika ditawari ajakan bermain  overwatch  bersama dan menolak panggilan serta tidak membaca pesan pribadi maupun pe...