Waktu sudah menunjukan pukul dua dini hari ketika Jeongguk masih dalam kondisi terjaga dari tidurnya, sama sekali tidak berusaha untuk memejamkan mata. Yang dilakukannya selepas Taehyung tidur hanyalah memandangi pria itu sejak tadi, mengamati deru napas teratur pemuda dalam pelukannya itu. Menyibak sedikit selimut yang menutupi tubuh telanjang keduanya, tangan Jeongguk terulur, membelai perlahan pipi Taehyung, menyusuri garis rahang pemuda itu lamat-lamat. Jeongguk ketakutan . Begitu takut hingga rasanya dia tidak berani menutup matanya barang sebentarpun. Bagaimana jika ini semua tidak nyata ? Bagaimana jika Taehyung meninggalkannya saat Jeongguk lengah? Memikirkan kemungkinan Taehyung tidak ada di atas ranjangnya keesokan hari adalah sesuatu yang tidak bisa Jeongguk bayangkan. Dadanya tiba-tiba saja terasa nyeri dan dia gemetar oleh angannya sendiri. Tidak bisa . Jeongguk tidak akan bisa lagi menanggung semuanya. Jeongguk bisa mati jika setelah semua ini, Taehyung ...
Welcome to my universe, sweetie.