"Taehyung." Jeongguk mendusel dalam pelukan pria itu, menumpukan dagu pada bahu Taehyung dan menghirup dalam-dalam fabrik kain yang berorama Taehyung sekali. "Arka udah ngelakuin terapi pengobatan?"
Taehyung menagngguk sebagai balasan, membiarkan keduanya tetap dalam posisi saling merengkuh sejak tangis mereka pecah bersama hingga hanya deguk kecil tersisa yang lama-lama berubah gelak pelan dan berkembang menjadi tawa. Keduanya tidak tahu apa yang tengah mereka tertawakan. Mungkin karena hidung Jeongguk yang merah dan mata berairnya terlihat lucu oleh Taehyung. Atau karena Jeongguk merasa konyol saat menyaksikan air mata Taehyung yang sama sekali nyaris tidak pernah dilihatnya kini turun melalui pipi pemuda itu. Atau karena alasan dibalik isak bersahutan mereka, tentang kisah dirinya dan Taehyung yang berputar layaknya balada kehidupan, dimainkan seperti kaset rusak oleh semesta.
"Bulan depan dia udah mulai kemo. "
"Lo yang urus pengobatannya?"
Taehyung mengangguk.
Pandangan Jeongguk lalu menerawang, memikirkan betapa menyakitkannya menjadi Arka. Dibuang oleh kedua orang tuanya dan melalui hidup dengan menyandang penyakit. Jeongguk tahu seperti apa rasanya. Dibuang, terabaikan, kecil. Dia tahu betapa tidak mengenakkan ketika melihat orang lain dilingkupi oleh lingkungan keluarga berada yang hangat, dirinya justru berkutat pada lilitan ekonomi dan minimnya kasih sayang orang tua. Jeongguk sudah akrab dengan rasa iri dengki terhadap kebahagiaan yang dimiliki oleh orang lain. Selalu merasa dirinya hanya hidup dalam kesusahan dan tidak ada jalan untuk bahagia. Tapi kemudian, ketika dirinya berkaca pada sosok delapan belas tahun Arkana, Jeongguk seketika menghela napas gemetar, "Gue malu."
Alis Taehyung bertaut, melepaskan pelukan keduanya dan beralih menatap Jeongguk yang tengah menunduk, "Malu?" tanyanya hati-hati, "Kenapa?"
"Apa gue terlalu ngelihat ke atas terus ya, Tae?" derainya lirih, dia menggigit bibir, "Gue dulu ngeluh terus kapan gue bisa punya uang berkecukupan, kapan gue bisa beli ini itu tanpa harus mikir mau nyari uang ke mana, kapan gue nggak usah panas-panasan lagi jualan susu, koran, dan macem-macem buat nyambung hidup doang." Pundak Jeongguk menurun, "Tapi pas udah dikasih kehidupan yang berkecukupan, gue ngerasa nggak cukup. Saat itu, gue mau hal lain lagi, keluarga hangat yang bahagia. Tapi gue nggak pernah ngerasa dapetin itu. Sampai akhirnya gue jatuh hati ke lo dan berpikir kalau gue mungkin bisa ngais kebahagiaan dari lo."
"Dan lagi-lagi, pas gue udah milikin hati lo, gue masih aja nggak ngerasa cukup. Gue masih pengen dan butuh kasih sayang Bunda. Sampai-sampai yang gue lakuin terus-menerus itu cuma mupuk rasa iri ke Jimin tanpa gue tau dia juga punya struggle dibalik kesempurnaan yang gue lihat dari hidup dia. Gue terus menerus berusaha hancurin Jimin. Padahal, tanpa gue hancurin pun hidupnya udah lebur berkeping-keping. Dia dikelilingi orang-orang munafik di sisinya, percintaan yang toxic, dan Ayah yang ternyata tidak sehangat gue pikir."
Ada pilu yang membakar tenggorokannya ketika Jeongguk menguntai kata demi kata, "Lalu, gue dapetin Bunda. Kasih sayang beliau. Keluarga hangat yang gue mau. Tapi gue kehilangan lo."
Dia terseguk, menahan air mata yang hendak turun, "Gue pikir.. gue bakal baik-baik aja. Lo cuma opsional dan pelarian karena rasa penat dan frustrasi gue akibat perlakuan Bunda. Gue bakal berhenti bucin kayak orang goblok ke lo setelah Bunda ngasih perhatian dan sayang beliau yang selama ini gue inginkan. Setelah gue dapatin definisi dari keluarga hangat yang selama ini gue idamkan. Tapi kenapa? Kenapa gue selalu ngerasa kurang?"
Taehyung bungkam, membiarkan Jeongguk menumpahkan segala yang keluar dari hati.
"Setelah ngeliat Arka, rasanya.. dua puluh tahun lebih ini, Jeon Jeongguk ngapain?" Jeongguk mendesau parau, "Gue ngapain sampai nggak pernah ngerasa puas sama yang dikasih semesta ke gue. Selalu aja blamming kalau semesta itu curang. Pilih kasih."
Hembusan napas lelah, "Tae, kenapa? Kenapa orang baru ngerasa bersyukur setelah ngelihat ada yang senasib atau lebih 'kurang' dari dia? Gue.. gue rasanya marah banget. Nggak tau mau marah sama siapa. Gue ngerasa diri gue menjijikkan..."
"Gguk," Taehyung meraih telapak Jeongguk yang dingin, "Rasa syukur itu bisa datang dari mana aja. Dan nggak ada yang menjijikan dari hal itu."
Jeongguk menunduk, matanya menyendu, hanya berani memandangi sedimen tanah di bawah pondok saat dia bersuara getir, "Apa gue kelihatan kayak orang yang ngerasa beruntung karna gue nggak di posisi Arka?"
Taehyung segera menggeleng cepat, menangkup kedua pipi Jeongguk, "It's not like that. Bukan gitu aturannya," ucapnya lembut, mengangkat wajah pemuda itu.
"Sekarang gue tanya," Taehyung menutur halus, "Ngeliat apa yang Arka alamin, hal apa yang terlintas di kepala lo?"
"Sedih?" Jeongguk menjawab tidak yakin, ekspresinya meragu dan gamang. "Gue ngerasa sedih dengan hal yang dia udah lewatin."
"Dan?"
"Nggak tau.. gue kayak.. bayangin gimana rasanya jadi Arka, tinggal di panti asuhan, nggak kenal kedua orang tua dia, dan dikasih musibah penyakit." Jeongguk menggigit bibir, berusaha mengenali setiap emosi yang ada di kepalanya dan menjabarkan pada Taehyung. "Gue ngerasa sakit banget, sesak, mau nangis, mau meluk dia, pengen kasih tau dia bahwa dia pasti bakal bisa lewatin semuanya. Lalu.."
"Lalu?" Taehyung mengulang kalimat terakhir Jeongguk, mencoba membantu pria itu untuk menyuarakan sesuatu yang mungkin asing dalam dinamika emosionalnya hingga dia kebingungan. Sesuatu yang baru dan mungkin baru Jeongguk rasakan. Sesuatu yang tidak familiar untuknya.
"Lalu.." Jeongguk mendesah lirih, "..nggak tau kenapa, gue ngerasa flashback, gue tiba-tiba mikirin apa aja yang udah gue laluin. Gue.. salah nggak sih kalau gue bandingin kisah gue dan kisah Arka lalu gue ngerasa malu karena ngelihat Arka yang bahkan dalam posisi begitu masih bisa mikir optimis dan hidup bahagia." Jeongguk cepat-cepat menambahkan lagi, matanya membulat takut Taehyung mengalami kesalah pahaman. "Tapi sumpah Taehyung, gue nggak mampusin Arka, nggak gitu. Gue nggak ada pemikiran sama sekali bahwa gue ngerasa beruntung karna nggak sedang di posisi dia. Gue cuma.. gue cuma ngerasa kalau gue sedang belajar? Bukannya orang bilang, pelajaran paling berharga itu didapat dari pengalaman. Pengalaman nggak harus dari diri kita sendiri, kan? Bisa dari orang lain, kan? Gue...gue.." Jeongguk memejamkan matanya, wajahnya frustrasi, "...Taehyung gue pusinggg."
Taehyung tidak tertawa, sekalipun Jeongguk yang merengek karena kepayahan menjabarkan perasaannya terlihat lucu dan menggemaskan. Dia ingin menghargai Jeongguk. Pemuda itu telah berusaha mendeskripsikan isi hatinya meskipun dengan kalimat berantakan. Hal yang mungkin baru pertama kali dilakukannya.
"It's okay. Itu namanya empati," ujarnya singkat, menepuk kepala Jeongguk sayang dan mengusap rambutnya halus. "Dan kalau ngebahas tentang cara kita bersyukur, itu nggak bakal ada habisnya, Jeongguk," tukasnya menjelaskan, "Semesta selalu bisa negur lo buat selalu ingat dan menghargai apa yang lo udah miliki, yang baru lo raih, yang baru aja lo kehilangan melalui banyak cara. Entah dari lo yang tiba-tiba ngerasa berharga sama kesehatan lo setelah dikasih sakit. Entah ketika lo dapetin sesuatu yang selama ini lo mau. Entah lo yang ngelihat struggle orang lain yang dari kacamata lo itu lebih parah dari masalah lo. Macem-macem. Dan struggle itu jenisnya juga banyak. Nggak cuma dari segi ekonomi. Bisa dari sosial, lifestyle, healthy, banyak."
Dia memaksa Jeongguk menatapnya, "Inget, nggak ada yang menjijikkan dari bersyukur, mau gimanapun caranya. Tiap manusia punya titik emosional yang berbeda. Ada yang bisa beryukur dengan cara A, tapi ada juga yang baru bisa tersentuh nuraninya melalui cara B. Dan ketimbang fokus dengan cara-cara itu, kenapa kita nggak fokus sama rasa syukur yang berhasil kita capai? Iya, kan?"
Jeongguk terdiam, memikirkan kembali ucapan Taehyung, berusaha mencermati dan memahami setiap kosa kata yang Taehyung coba jelaskan dan beri pengertian untuknya. Hingga beberapa saat setelahnya, dia bercicit pelan, "Taehyung? Apa.." Jeongguk mengerjap ragu, "...apa lo masih suka sama gue?"
Taehyung sontak tertegun, kemudian tertawa pelan. "Lo tuh ya," kekehnya geli, "Kebiasaan banget banting setir obrolan."
Jeongguk meringis, menggigit bibirnya tersipu. "Maaf," cengirnya malu, "Tapi gue paham kok apa yang tadi lo omongin. Cuma nggak tau mau nanggepin apa jadinya gue langsung nanya hal yang terlintas di kepala gue."
"Apa kalo gue ngejawab kali ini, jawaban gue bakal ngaruh ke lo?" Taehyung tiba-tiba menjawab dan hal itu kontan menjadikan Jeongguk termenung. Dia tahu benar apa maksud dari perkataan Taehyung. Taehyung ingin dirinya berhenti jika jawabannya adalah tidak.
"Kalo lo nggak siap," Taehyung bersuara lagi ketika Jeongguk tidak juga membuka suara, "Gue nggak bakal jawab apa-apa aja dulu, ya?"
"Gue.." Jeongguk menelan ludah, "..ngaruh, kok."
Lalu hening. Dan Taehyung tersenyum ketika dia mengucapkan kalimat balasan dengan begitu ringan.
"Yes, I do. Gue masih sayang lo. Nggak pernah berubah."
Terus gimanaππ gue nangis ini
BalasHapusyaaa ampunn nangiss gue πππ
Hapustaiiiii maksudnya apa πππ
BalasHapusohhh...my godd????
BalasHapusoh my- π
BalasHapusHahh!!!
BalasHapusSENANGNYAAAAAAππππ
BalasHapusTERUSS TTB DIA BILANG GINI "IYAA TAPI SYG GUE DAH SBTAS SAHABAT, ATAU MUNGKIN KELUARGA? " ANJINGGG DAHLAAA KLOO GTUU MENDING GUEE TERJONN BUKITTT BABBAIIIπππππππππ
HapusOMG TIDAK TIDAK TIDAKKKKKKKK
HapusWAWWWW
BalasHapusAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKSKSKSKSKSKSKSKSK
BalasHapusTuhann gue nangis gatau mau ngomong apa πππ
BalasHapusGUE SAYANG BGT SAMA KAK LUNAR
BalasHapusTERUS NANTI DI CHAPTER BERIKUTNYA, "TAPI GUE UDAH JANJI SAMA EDREA"
BalasHapusBaru oh my god langsung iya juga anjiir
HapusBaru oh my god langsung iya juga anjiir
HapusHEH PIKIRAAAN
HapusBener bener lu ya
HapusΓaaaaaaaaaaaa masih. Sayang. Ga. Pernah. Berubah
BalasHapusASJAHGAHABSHSH TP SAYANG GA BERAKHIR BERSAMA KAN π
BalasHapusyHAAA MASIH SAYANG DOANG TAPI GABISA BERSAMA!! GUE GEBUH LO T H huhu
BalasHapusNANGISSSSSSSSSS JSJSJSJ
BalasHapusAaaaaaa hanya sanggup berteriak aaaa
BalasHapusAnjir lah taeeeeee
BalasHapusAnjing nangis banget π
BalasHapusAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA MONANGISSS
BalasHapusAAAAAA GUE MASI SAYANG LOπ TP GAMAU Bper dulu
BalasHapusTAU GA SI GUA MAU BACA JAWABAN TAEHYUNG DEG2AN PARAHH WOIII
BalasHapusYoentan!!!
BalasHapusnanggung amatπ
Nangis bngt seriusπ
BalasHapusINI MKSDNYA GIMANA, KA LUNAR THE BEST EMG π
BalasHapusNAH GITU DONGG
BalasHapusMAU NANGISSDSSSSS
BalasHapusAaaaahhh masih syg katanya ππππ
BalasHapusTapii tapii akhirnya Jungkook bisa merasakan empati tp dia tdk mengerti dgn perasaan apa ituu π
Aah Jungkookie.
NANGIS BANGET ANJG, TEYUNG KLO LO MSIH SAYANG AYO DONGGπ FLIS FLIS
Hapus"tapi kita udah punya pasangan sendiri-sendiri gguk"
BalasHapusterus... gimana maksudnya?? aaaaaaaaaaaa mamaaaaaaaaaaa
BalasHapusGua mentokkan kepala saking NAHANYA GW MAU TERIAK AINGG YA AMPONNNNNN :((((((
BalasHapusanjir lah
BalasHapustrus,,,
BalasHapusSo.... Lanjut or not?!?! GW NANGISS ππππ
BalasHapusTALE A BREATH EVERYONE. GUE ABIS NANGIS BANGETTTTTTTTTTTTTTERUS INI KEK MENGHARUKAN BNAGET
HapusAAAAAAAA TEHAAAπππ
BalasHapustrus adrea sama eunwoo gimana?π€apakah mereka jadian ππ
TRUSSS GIMANAππππ
BalasHapusHiya hiya hiyaaaaaaaa.
BalasHapusOMAYGAT EMAKKKK GUE BAPERRRR, BARUSAN TAE APDET TRUS GUE BACA MUDITA MOANNGES AJA LAH GUEππππππππππππππ
BalasHapusCUMAN SAYANG ANJIR BUKAN SUKA ππ«
BalasHapusHaaaa bangsattt mau tereakkkπππππ
BalasHapusKalo kata gue si
BalasHapus"Gue sayang sama lo nggak berubah. Gguk kita sama2 punya pasangan. Lihat orang yang disamping lo sekarang, hargai orang yang ada sama lo, jangan lihat kebelakang terus"
SAYANG ..GA CINTA ...TAPIKAN SAYANG LEBIH GEDE APA CINTA SIH HIKS BAKAL NANGIS KALO KARAMM
BalasHapusIhhh mo nangis ah gue maaaahππ
BalasHapusAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA NANGISSS πππ TAPII GW GK MAUK BAHAGIAAA DULUU, TAKUTT DJATOHIN π£π£
BalasHapusngga suka ya gua... kalian yg punya masalah, GUA YANG NANGIS GUA YG FRUSTASI γ γ paling benci kisah dua orang yg jelas2 saling cinta tapi ga bisa bareng γ γ gua wakilin tangisan hati kalian yaaa
BalasHapusRASANYA INGIN TERBANG JAVSKSHWHSKAHSLS π
BalasHapusGUE BACANYA PAS LAGI BOKER, MAU AMBIL GAYUNG JADI AMBIL SIKAT WC WOIIππ TERUS ITU TEHAA MAUNYA GIMANAAAAπ
BalasHapusAPA INI APAAAAA
BalasHapusGantunggggπ
BalasHapusnangis:(
BalasHapusIni pasti lanjutanya bikin nyesek yakin banget tidak akan se mudah itu pasti aaa siap2 karamπ overthinking please kalian be happyπ aku siap aku kuatπ
BalasHapusPasti sad ending
BalasHapusAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA ASKAKSAKSKAKAKKSAKKS ASTAGAAA AAAAAAAAAAAAAAAAAAA HAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAASKAKSKASKAKSKAKSAKSKAKSKASKA AAAAAAAAAAAAAAAAA HUAAAAAAA
BalasHapusiya sayang ke gguk, tapi cintanya ke edrea kan cok? ☺️ππΎ
BalasHapusANJING? GUE SENENG?
BalasHapusAAAAAAA APA INIIII AKU TIDA BISA BERNAFAS UEUEUE
BalasHapus:)
BalasHapusAku mo baca dari bawah dulu ahππ
BalasHapusGue juga masih sayang lo.πππ
BalasHapusTERUS GIMANAAA?!
BalasHapusSENENG TAPI TAKUT HUWEE T_T
SERIUS KAK GUE TERIAK SEJADI JADINYA SKSK ASTAGAA BENERAN TERIAK KETAHAN TAPI TAPI KUJADI TAKUT HIKD
BalasHapusNAHKANNN BENER TAE MASI SAYANGGGG
BalasHapuskmu twu gx ada rsa sesek didada trus kek kek aw muk nngies
BalasHapusKsjsmsnsnnsnsnnsbsnsnsn yes i do. Gue masih sayang lo ga pernah berubah πππππππππππππ
BalasHapuspret gua nangis
BalasHapusAaaaa tuh kannnπ
BalasHapusAAAAπππππ
BalasHapuslahaula
BalasHapusSebagai teman.... ?
BalasHapusAAAAAAAAA
BalasHapusMasa gw nangis siiiππππππ
BalasHapusTAKUT BGT AMA PATT AKHIRNYA TP AKU BERHASIL BACA AMPE AKHIR DAN SENENG πππππππππ
BalasHapushah gimana gimana π
BalasHapusayo segera bergabung dengan kami hanya dengan minimal deposit 20.000
BalasHapusdapatkan bonus rollingan dana refferal ditunggu apa lagi
segera bergabung dengan kami di i*o*n*n*q*q
BODOAMAT TAE GUE MARAH SAMA LU KENAPA KEMAREN PAKE GENGSI SEGALAπππ
BalasHapusWOI ANJG ANJIRRR APANNIIIπππππππππ
BalasHapusHEH SRIUS GA TE???ππ
BalasHapusBAPER BANGET KAK SERIUSS
BalasHapusTREMOR ANJJJ
BalasHapusAnjjjjjjjjjjkakaka gue baru baper 2021 yg bntr lg 2022πππππππ
BalasHapusπππππππ
BalasHapus