(tw: mention of blood, kinda of gore i guess(?), drugs, suicidal attempts )
Jujur saja, bertemu dengan Jimin adalah hal yang kemungkinan masih belum bisa Jeongguk lakukan untuk saat ini. Hanya saja, ajakan dari Bunda pada kala itu; mengetuk pintu kamar yang sudah lama sekali dia tidak tempati namun masih tertata bersih tanpa debu, kemudian menyodorkan satu toples nastar dan senyum yang dipaksanya untuk tidak tercipta ketika Jeongguk memasukkan satu kue ke dalam mulutnya, lalu sebuah suara kecil "Saudaramu lusa pulang. Masih ada hari besok kalau ingin menjenguk," yang diucapkan dengan nada datar, Jeongguk paham, itu adalah permintaan secara tidak langsung agar dia mau bertemu dengan Jimin.
Lantas, menolak tentu saja bukan merupakan opsi ketika sepintas lalu Jeongguk sempat menangkap kedutan senyum dan tatapan itu. Bunda menatapnya tepat di kedua manik mata Jeongguk setelah sekian lama. Meskipun hanya seperkian detik, rasanya dia bisa merekam ingatan itu untuk waktu yang berkepanjangan. Mengabadikan mata Bunda yang sangat indah, berkilau dan selalu bercahaya. Tapi kadang kala, Jeongguk tahu, jelaga dalam warna kelam bola hazel itu menyimpan luka. Luka yang tercipta karenanya.
Maka, langkah Jeongguk berakhir pada koridor rumah sakit, menyusuri lorong itu dengan pelan sebab ingin memperlama waktu untuk dia bisa mencapai kamar inap saudaranya. Sementara Bunda akan datang menyusul setelah selesai membeli makan di kantin rumah sakit karena ayah Jimin juga sedang ada di sini.
Pikiran Jeongguk kemudian mengawang, pada peristiwa di mana dia dan Jimin berada dalam situasi itu. Sekilas, Jeongguk masih bisa mendengar gelak tawa memilukan dari Jimin ketika dia menghalau tusukan yang Jimin tujukan padanya, mengenai siku dan membuat marmer yang tadinya seputih salju tersebar oleh pekatnya darah yang mengucur dari kulit Jeongguk.
Jimin yang menyadari hal itu tiba-tiba tertegun dan segera menjauhkan gunting dari dirinya. Namun kemudian dia kembali mendengus geli, dengan suara mengejek dan berkata padanya, "Kenapa? takut?"
Jeongguk meringis ketika luka menganga di sikunya mulai menimbulkan rasa nyeri, beringsut mundur dan mencoba menjauh dari jangkauan Jimin. Jeongguk ketakutan oleh keberadaan Jimin yang seperti menciptakan kengerian dalam atmosfir ruangan saat itu. Tidak ada Jimin manja yang suka merepotkan orang lain dengan wajah lugu memuakkannya. Tidak ada Jimin dengan segala kelembutan hati dan senyum cerah serta rona di pipi yang menimbulkan keinginan orang-orang untuk melindungi pemuda itu seolah Jimin adalah serpihan kaca rapuh. Yang ada di hadapannya saat itu hanyalah Park Jimin dengan tatapan kosong dan wajah pucat pasi serta mata memerah juga seringai penuh kesedihan yang tergurat di bibirnya.
"Gguk?" Jimin berkata parau, tersenyum lirih padanya, "Lo selama ini penasaran kan, apa Mama lebih sayang sama lo atau sama gue?" dia menatap Jeongguk lama, "Lo bakal tau setelah ini."
Dan Jeongguk total terkesima, memandang kilas kejadian yang terasa terlalu cepat saat gunting itu terayun ke arah yang bukan padanya melainkan diri Jimin sendiri, menusuk hingga menembus kulit dan membuat warna pada pakaian Jimin mulai dibercaki darah, semakin lama semakin banyak hingga menetes, di susul kemudian Jimin yang rubuh ke lantai.
Jeongguk merasakan dadanya sesak, air mata merembes melalui pipinya dan dia diserang tremor luar biasa hebat. Menyaksikan Jimin yang masih membuka matanya namun memiliki pandangan kosong serta air mata yang juga turut turun. Jeongguk kala itu terdiam, menatap tidak percaya pada Jimin dan bersuara lirih, "Kenapa?"
Jawaban yang Jimin berikan hanyalah senyuman.
Lalu tiba-tiba, otak Jeongguk yang pada dasarnya tidak pernah memikirkan sesuatu yang baik jika itu menyakut Jimin mulai menguasai kesadarannya. Jeongguk mengartikan senyum itu ke arah berbeda.
Senyum ejekan.
Seolah Jimin sedang menertawai dia dibalik kesekaratannya.
Bagaimana tidak, setelah semua ini, Jeongguk akan kembali menjadi pihak yang disalahkan. Dia akan dicemooh, ditangkap oleh pihak berwajib karena memberikan drugs pada Jimin dan akan diduga kuat sebagai pelaku utama penusukan pemuda itu berdasarkan latar belakang mereka yang mendukung di mana pada dasarnya Jeongguk dan Jimin tidak pernah akur.
Dipenuhi oleh berbagai logika skeptikal dalam tempurung otaknya membangkitkan gelombang amarah yang meriak dalam diri Jeongguk. Dia tiba-tiba merasa murka dan emosi. Pikirnya membatin, Jimin pasti sengaja melakukannya untuk membuat Jeongguk dalam keadaan terjebak. Dia ingin membebaskan diri dari Jeongguk. Jimin ingin menghancurkan hidupnya.
Maka, tanpa ragu dia menarik gunting dari perut Jimin, tidak peduli bahwa hal itu akan menghasilkan darah yang makin merembes melalui luka bekas tusukan tersebut.
Jeongguk lalu memandang Jimin, melayangkan gunting menuju saudaranya itu lalu tersenyum separo dan mendesis, "Yaudah sih," gunting kembali menusuk bagian lain di perut Jimin, menyebabkan satu luka yang tadi masih mengucur menjadi dua luka menganga, merembeskan darah melalui perut pemuda itu, "Lo mati aja sekalian."
Hingga, ketika pintu terbuka, memunculkan sosok Taehyung yang luar biasa terkejut, menghampirinya dan meneriaki Jeongguk seperti orang kesurupan, memukul kepalanya sampai dia terantuk dinding; tanpa ingin bertanya lebih dulu apa yang terjadi, tanpa mau tahu bagaimana keadaan Jeongguk, dan dengan begitu saja menyimpulkan sesuatu,ーJeongguk tahu bahwa dia sudah melakukan hal yang benar.
hAH
BalasHapuswOI AKSJSHSHSJS TRUS INI GMNA, SP YG BENER
BalasHapusKa lunar😭
BalasHapusGguk.........
BalasHapusHmmmmmmmmmmmm hmmmmmm
BalasHapusPantesa kmren kek yang tusukannya ko dua kali😭 aaaaaa, bnr gmna kook?? :(
BalasHapusHAH NANGIS MIH AKU KAK 😭😭😭
BalasHapusah hua gatau lah anjrit😭
BalasHapusAPAA INU ANJRIT OTAKKU GA SAMPE
BalasHapushah gmn gmn
BalasHapusAjg
BalasHapusDah mles kko kek gini 🙄
BalasHapusMbuh lah aing pusyink
BalasHapusHah anjrit muk ketawa 😭
BalasHapusAku bela kak Lunar aja, trauma mbelain salah satu dri mereka〒﹏〒
BalasHapushAH
BalasHapusadooohh gatau deh pusinh akuu😭😭😭🙂💔💔💔
BalasHapusHAH
BalasHapusANJIRR KOK GINI C😭😭😭😭
BalasHapusJADI YG BENER YG SALAH SIAPA ..HADOHHH JADI JIMIN JUGA JEBAK GGUK KAH M
BalasHapusWOI AHHH NIE APAH
BalasHapusKo? Bener gmn? Mksdnya?? Jekaa??? Maksudnya bener apa??
BalasHapusJADII AKUNHARUSS MIHAKK SIAPAA!!??
BalasHapusHAHH??????? 😭😭😭😭😭😭😭
BalasHapusKakkk??😭
BalasHapusLAH ANJING??? GMN GMN?!
BalasHapusBerarti jimin ditusuk sm gguk sm dirinya sendiri:))) BAIQQQQ
BalasHapusAku gk ngerti aku gk paham
BalasHapusAPA SEHH ANJIM
BalasHapusLAH GIMANA NI ASUUUUUUU😭😭😭
BalasHapusMALAH MAIN TUSUK TUSUKAN
BalasHapusJungkook mau jadiin kenyataan apa yang dibilang orang, nanti orang bakalan tuduh jungkook dan daripada dia dituduh tapi gak melakukan kesalahan mending lakuin aja sekalian benerin apa yang di bilang orang yang dituduh orang
BalasHapusAKU TERSERAH KAK LUNAR AJA GA MAU MIHAK SIAPA SIAPA LAGI TAKUUUT ㅠ_ㅠ
BalasHapusTolong lah kak lunar aku cape fitnah sana sini INI YANG BENER YANG MANA UEUEUE 😭😭😭
BalasHapussesuai dugaanku
BalasHapusIni begimana dahh woii, nangis gua 😭😭😭
BalasHapusgatau deh gatay
BalasHapusSatu sisi lega mengetahui fakta bukan gguk yang memulai tapi ga jadi deh orang kak lunar pengen bolak balik in. I love this story
BalasHapuseh gmn gmn astaga
BalasHapusKena plottwist nya berkali kali dong gimana gak jantungan gw anjrot
BalasHapusKAK LUNARRRR
BalasHapusHalah anjing😭😭😭😭😭
BalasHapusAnjimmmm gajadii nangis, gue pusing sendiri jadinya, jadi gimana????? Jungkook ternyata juga salah, ahh bangsat
BalasHapusHAHHH!!! APA INIHH BISA BISANYA GUA BINGUNGG
BalasHapusCapek nangis kak udahjhhhh
BalasHapusIngusku dah keluar masuk iniii😭
Jimin ngelakuin itu mungkin buat ngasih tau kalok sebenarnya mama lebih sayang gguk dari pada jimin,and see saat gguk ada di sel mama kek tetep percaya dan nunjukin kepedulian nya sama gguk.tapi gguk kenapa harus se negatif thinking gitu😭😭😭😭
BalasHapusastagaa.. Gimana ya
BalasHapuskak😭😭😭😭
BalasHapusmf really said 'yaudalah sekalian aja, w ga ngelakuin juga pasti tetep kena' :) :')
BalasHapushah 🧍🏻♀️
BalasHapusPlot twistnya bener"😭
BalasHapus